Salin Artikel

"Pasarnya Ditutup karena PMK, Terpaksa Jualan Ternak di Jalan"

Semenjak adanya PMK, penjualan ternaknya lesu dan sepi pembeli.

Berjualan di jalan

Jono dan sejumlah pedagang ternak lainnya kemudian memilih berjualan di pinggir jalan.

Sebab, pasar hewan tempat mereka biasa berjualan kini ditutup karena PMK.

Padahal sebentar lagi adalam momen Hari Raya Idul Adha. 

"Iya, pasarnya ditutup, terpaksa jualan (ternak) di jalan," kata dia saat ditemui, Jumat (10/6/2022).

Tak hanya itu, merebaknya PMK juga berpengaruh pada harga jual kambingnya.

"Biasanya satu ekor kambing harganya bisa mencapai Rp 3 juta, sekarang harganya hanya sekitar Rp 2,7 juta," terang dia.

Berharap kondisi cepat normal

Hal yang sama juga dialami oleh Sugiarto. Dia juga memilih menjual kambingnya di pinggir jalan.

Sugiarto hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.

"Mau gimana lagi, kondisinya memang seperti ini. Jadi, ya cuma bisa berharap penyakit hewan ternak ini segera hilang aja biar normal kembali," ujarnya.

Semenjak PMK merebak, hewan ternaknya tidak kunjung dibeli orang.

"Sepi pembelinya, hari ini saja belum ada yang laku satu ekor pun," ungkap Giarto.

Sejumlah pedagang terpaksa menjajakan kambingnya di pinggir jalan lantaran penutupan pasar hewan diperpanjang hingga 15 Juni 2022.

"Tidak tahu jika diperpanjang, makanya ini kan pada ke sini setelah dua minggu libur. Ya terpaksa dijual di sini, sudah telanjur keluar ongkos," kata Sari, salah satu pedagang kambing, Jumat.

Tindakan pedagang yang berjualan di pinggir jalan sempat menimbulkan kemaacetan di lokasi.

Ada yang pilih berjualan daring

Sementara itu, seorang peternak di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur bernama Joni Sriwasono (47), memutar otak supaya tetap mendapatkan pembeli di tengah merebaknya wabah PMK.

Joni dan rekan-rekannya yang tergabung dalam kelompok peternak berjualan sapi dengan cara daring melalui sistem pre-order.

Dia mempromosikan ternaknya melalui sejumlah media sosial maupun lokapasar.

"Instagramnya ada di Saspri_ngudirejeki atau nama Facebook saya Joni Sriwasono," ujar Joni

Sapi-sapi yang dibeli akan tetap berada di kandangnya hingga masa penyembelihan untuk menjamin kesehatan ternak.

Pihaknya bahkan menggratiskan ongkos kirim di wilayah Kediri raya, hingga menanggung pakan dan perawatan.

Penutupan pasar juga terjadi di Kediri, Jawa Timur hingga 19 Juni 2022 sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran PMK.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Hamim, Miftahul Huda, M Agus Fauzul Hakim | Editor : Priska Sari Pratiwi)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/13/054000478/-pasarnya-ditutup-karena-pmk-terpaksa-jualan-ternak-di-jalan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke