Salin Artikel

Harga Cabai Naik, Petani di Malang Mengeluh Panen Merosot karena Cuaca Buruk

Namun, sejumlah petani di Kabupaten Malang masih mengeluh, sebab produksi mereka saat ini justru merosot.

Salah satu petani cabai di Desa Sukoanyar, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sutari mengaku cabai yang mereka rawat sering membusuk.

"Idealnya tanah berukuran ukuran 1.500 meter persegi menghasilkan tiga kuintal setiap panen. Tapi sekarang, hanya bisa 20 kilogram," ungkapnya saat ditemui, Kamis (9/6/2022).

Sutari menduga, membusuknya mayoritas cabai itu akibat hujan kerap mengguyur wilayah Kabupaten Malang.

"Kunci perawatan cabai adalah pemupukan secara rutin. Tapi jika diserang cuaca buruk seperti saat ini pastinya berpotensi risiko gagal panen," jelasnya.

Di sisi lain, kenaikan harga pupuk dan obat perawatan membuat biaya semakin membengkak.

"Tapi jika harga cabai seperti sekarang, petani saya kira masih untung. Saat ini harga dari kami berkisar Rp 68.000 hingga Rp 72.000 per kilogram," jelasnya.

Petani lain, Suwito mengaku terpaksa harus menghabiskan biaya lebih banyak untuk perawatan cabai di tengah cuaca buruk yang melanda.

"Akibatnya meskipun harga cabai naik, keuntungan dan biaya produksi kurang sepadan. Sebab biaya perawatan naik dua kali lipat," bebernya.

Kepala Bidang Holtikultura Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, Heru Suntoro membenarkan, merosotnya produktivitas cabai di Kabupaten Malang akibat cuaca buruk melanda.

"Faktor iklim dan cuaca pasti sangat berpengaruh. Khususnya di wilayah-wilayah yang berada di ketinggian seperti Poncokusomo, Ngantang, dan Wajak," ujarnya saat ditemui, Kamis.

Dengan situasi ini, Heru mengaku pihaknya tidak tinggal diam untuk mengatasi kemerosotan produksi cabai.

"Kami telah mengarahkan petugas kami ke lapangan untuk mengendalikan jika ada penyakit yang menyerang tanaman cabai," tutupnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/09/171613378/harga-cabai-naik-petani-di-malang-mengeluh-panen-merosot-karena-cuaca-buruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke