Khofifah: Mudah-mudahan Vaksin PMK Bisa Digunakan Agustus Awal

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk sapi di Jawa Timur kemungkinan sudah bisa digunakan pada Bulan Agustus 2022 mendatang.

Hal itu disampaikan Khofifah saat memberikan kuliah umum di Universitas Zainul Hasan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (6/6/2022).

Khofifah mengaku sudah bertemu dua kali dengan Prof Ma’ad, seorang ahli vaksin dan penemu vaksin PMK beberapa tahun silam.

“Saya sudah bertemu dua kali dan vaksinnya sedang diproses. Mudah-mudahan Agustus awal bisa digunakan untuk vaksin PMK,” jelasnya.

Khofifah menambahkan, pada tahun 1986, Indonesia sudah menyatakan bebas dari wabah PMK. Sehingga, tidak diperkenankan membeli vaksin PMK kalau tidak dinyatakan ada wabah.

Kemudian, Menteri Pertanian dan sejumlah provinsi melakukan konfirmasi adanya wabah PMK ini dan membuat beberapa klaster. Ada yang sudah wabah dan ada yang masih probable.

“Menjelang Idul Adha, kita sudah menggelar rakor (rapat koordinasi) dengan semua pihak, bahwa ada surat yang menjelaskan, ketika sapi keluar dari suatu daerah harus disertakan surat sehat dari otoritas veteriner, seperti kepala dinas peternakan masing-masing daerah,” tuturnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan kebutuhan hewan kurban menjelang Idul Adha. Menurutnya, dengan bekal surat keterangan sehat dari tiap otoritas veteriner, masyarakat bisa mengakses hewan kurban.

Diketahui, wabah PMK juga merebak di Kabupaten Probolinggo. Kepolisian bahkan melakukan penyekatan pada hewan ternak agar wabah PMK tidak semakin meluas.

Menurut Kepala Diskominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian, data kasus PMK per tanggal 2 Juni 2022, ternak sapi potong 3.677 ekor, sapi perah 285 ekor, domba 21 ekor dan kambing 4 ekor.

Adapun jumlah populasi sapi potong di Kabupaten Probolinggo sebanyak 312.932 ekor, sapi perah 8.154 ekor, domba 75.721 ekor dan kambing 54.923 ekor.