Salin Artikel

Pergoki Istri Bermesraan dengan Pria Lain di Gubuk Tengah Sawah, Suami di Tulungagung Lapor Polisi

Dengan mata kepala sendiri, sang suami melihat istrinya dipangku dan diduga telah melakukan hubungan badan dengan pria lain itu.

Sang suami akhirnya melapor ke Polres Tulungagung Jawa Timur karena tidak terima istrinya bermesraan di gubuk tengah desa.

“Benar kami mererima laporan dugaan perzinaan tersebut,” terang Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu M Anshori, Jumat (3/6/2022).

Kronologi

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/5/2022) pukul 19.30 WIB. Mulanya SW pulang dari beraktivitas namun tidak melihat istrinya berada di rumah.

Setelah mencari di sekitar rumah, SW kemudian mendatangi rumah kakak iparnya yang masih satu desa.

Namun SW tidak juga menemukan istrinya, hingga kemudian mengajak kakak iparnya untuk mencari RW bersama-sama.

“Semua saksi yakni RW, SW, pamanya (ipar) serta pria terlapor, dalam penyelidikan,” terang Iptu M Anshori.

Selanjutnya, mereka berdua mencari RW ke aarah area persawahan di desanya. Melihat ada bayangan orang di gubuk tengah sawah, mereka mendatangi gubuk tersebut.

Pada saat itu, kondisi lokasi gelap dan licin karena baru turun hujan.

Setelah menyusuri pematang sawah dan mendekat ke gubuk yang dituju, lampu senter SW menyorot dua orang berbeda jenis kelamin tengah bermesraan di gubuk tersebut.

Diketahui, sosok perempuan tersebut adalah RW yang tidak lain istri SW.


SW dan pria lain tersebut kaget dan buru-buru menaikkan celana masing-masing.

Mengetahui hal tersebut, SW mengumpat pria lain yang memangku istrinya tersebut dengan suara yang keras. Kejadian itu mengundang perhatian warga lain yang tinggal di sekitar lokasi.

Diketahui, pria yang tengah memadu kasih dengan RW di gubuk tengah sawah itu juga merupakan warga desa setempat.

Setelah dilakukan mediasi di tingkat RT, akhirnya tidak juga ada solusi dari kedua pihak.

Hingga akhirnya SW melaporkan istrinya RW ke Polres Tulungagung Jawa Timur, dan kasus ini tengah ditangani oleh Satreskrim Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA).

Dijelaskan, laporan tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Polisi memeriksa sejumlah saksi untuk memastikan tuduhan dugaan perzinaan tersebut.

Polisi juga melakukan visum pada RW dan hingga kini masih menunggu hasil. Kemungkinan beberapa hari ke depan, hasilnya bisa diketahui.

“Untuk memastikan sudah terjadi perzinaan atau belum, ini masih proses dan hasilnya belum diketahui,” terang Anshori.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/03/091854878/pergoki-istri-bermesraan-dengan-pria-lain-di-gubuk-tengah-sawah-suami-di

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com