Salin Artikel

Pembangunan Jembatan Utama Gladak Perak Ditargetkan Rampung Desember 2022

Meski tidak mudah, Thoriq menargetkan akhir tahun ini jembatan tersebut sudah bisa dilintasi masyarakat seperti biasanya.

"Dari jadwal yang sudah direncanakan diperkirakan akan selesai di bulan Desember 2022. Memang butuh waktu karena dalam kondisi normal pengerjaannya butuh waktu lebih dari enam bulan," ucap Thoriq, Selasa (31/5/2022). 

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 BBPJN Jawa Timur-Bali Rizal Sanaba mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan percepatan pembangunan Gladak Perak.

Progresnya kini telah selesai pembangunan pondasi dengan teknik Borephile.

Borephile merupakan teknik pembuatan pondasi dengan melakukan pengeboran tanah atau batuan dengan kedalaman tertentu yang kemudian diisi dengan tulang besi dan cor beton.

Pengerjaan itu telah selesai di kedua sisi jembatan baik yang dari arah Lumajang maupun Malang.

"Kalau progres presentase belum bisa kami sampaikan, tapi di lapangan pondasinya sudah tuntas dari sisi Malang maupun Lumajang. Beberapa pengujian dua minggu lalu juga sudah dilakukan," kata Rizal melalui sambungan telepon.

Menurut Rizal, ada beberapa metode yang diusulkan untuk antisipasi terjangan banjir lahar yang kerap terjadi.

Namun pihaknya masih melakukan pengkajian bersama tim dari Jakarta untuk menentukan metode yang paling aman dan bisa menghasilkan jembatan yang kokoh.

Rizal juga menyampaikan, sejauh ini pengerjaan jembatan utama berjalan lancar. Selain faktor alam berupa longsoran tanah dan hujan belum ada kendala yang dialami para pekerja.

"Selain faktor alam, kami hanya khawatir lalu lalang di jembatan gantung. Takutnya pengguna jalan terkena material dari pengerjaan tersebut. Mungkin ke depan juga akan ditutup jika ada pengerjaan penggalian, tapi hanya untuk hitungan jam tidak lama," tambahnya.

Lebih lanjut, Rizal menyebut penyelesaian jembatan utama akhir tahun 2022 sangat bergantung pada produksi material rangka baja.

Jika material itu terlambat, maka bisa dipastikan target penyelesaian pada Desember 2022 sulit untuk dicapai.

"Semua ini kami sangat bergantung dari produksi material rangka baja, yang jelas kami tidak ingin pengerjaannya terburu-buru sehingga ada masalah di belakang," jelasnya.

Putusnya Jembatan Gladak Perak akibat erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021 diketahui membuat mobilitas masyarakat terhambat.

Terlebih jembatan tersebut merupakan akses penghubung utama Lumajang-Malang.

Hambatan tidak hanya dirasakan pengguna kendaraan pribadi. Para sopir bus trayek Lumajang-Malang via Piket Nol juga mengeluhkan.

Pasalnya, sejak jembatan itu putus, para sopir harus terhenti di Pasar Candipuro untuk bus yang berangkat dari arah Lumajang.

Sedangkan bus yang dari arah Malang hanya bisa mengantarkan penumpangnya hingga Pasar Pronojiwo.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/31/162235578/pembangunan-jembatan-utama-gladak-perak-ditargetkan-rampung-desember-2022

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com