Salin Artikel

Dikritik Soal Gagal Tangani Kemiskinan di Jatim, Begini Tanggapan Khofifah

Khofifah mengatakan, Jawa Timur telah berkontribusi menurunkan angka kemiskinan tertinggi secara nasional dalam 10 tahun terakhir. Menurutnya, pernyataan itu berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik.

"Ada berita dari Ketua Fraksi di DPRD Jatim, beritanya distortif (atau diputarbalikkan), beritanya menyudutkan gagal menurunkan angka kemiskinan, kita ini di Jawa Timur berkontribusi tertinggi menurunkan angka kemiskinan secara nasional, cuma data ini baru dirilis tahun 2022," kata Khofifah di Universitas Islam Malang, Minggu (29/5/2022).

Berdasarkan data dari BPS, terjadi penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur (Jatim) pada periode Maret hingga September 2021.

Penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur (Jatim) pada periode tersebut mencapai 313.130 jiwa. Penurunan itu berhasil mengoreksi angka kemiskinan di Jatim dari 4,57 juta jiwa atau 11,40 persen menjadi 4,25 juta jiwa atau 10,59 persen.

Khofifah menegaskan, Jawa Timur berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 30,13 persen. Secara nasional, penurunan angka kemiskinan mencapai 1,03 juta jiwa dari total penduduk miskin di Indonesia sebanyak 26,5 juta jiwa.

Khofifah juga menyampaikan, penurunan angka kemiskinan di Jatim juga mendapat apresiasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat Sidang Paripurna Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran (LKPD TA) 2021 Pemprov Jatim di Gedung DPRD Provinsi Jatim pada Rabu (25/5/2022).

"Jadi pada saat BPK menyampaikan sambutan di DPRD Jatim saat Paripurna pada tanggal 25 lalu justru memberikan apresiasi terhadap penurunan angka kemiskinan di Jatim. Saya kemudian meminta video tersebut pada saat beliau penyampaian sambutan itu karena saya ada di situ," ungkapnya.

Namun, Khofifah mengaku masih banyak hal yang harus dibenahi dalam penanganan kemiskinan di Jawa Timur.

Sinergitas dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi dan seluruh elemen masyarakat harus tetap dilakukan.

"Pak Rektor tolong KKN (Kerja, Kuliah Nyata) bisa membantu, kemudian dengan seluruh elemen masyarakat termasuk dengan jajaran Muslimat NU, tengok kanan kiri ada yang perlu dibantu dikasih beras, gula, kopi itu sudah membantu," katanya.

Khofifah juga meminta warganya untuk tabayyun atau mencari kejelasan informasi yang ada. Bahkan, pihaknya siap untuk dikonfirmasi jika dibutuhkan.

"Bagi warga Jawa Timur yang mengetahui nomor telepon saya atau yang tahu tim di unit di Provinsi Jatim tolong panjenengan tabayyun, mungkin tidak bisa menghubungi ponsel saya karena load-nya tinggi, ada banyak yang bisa dikonfirmasi supaya apa yang kita sampaikan itu betul adanya," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/29/234226878/dikritik-soal-gagal-tangani-kemiskinan-di-jatim-begini-tanggapan-khofifah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke