Salin Artikel

Sandiaga Takjub dengan Keris Buatan Warga Desa Aeng Tong-Tong, Akan Dijadikan Suvenir KTT G20 di Bali

Sandiaga menilai keris-keris tersebut bisa dijadikan suvenir yang akan diberikan kepada peserta Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali.

"Keris-keris yang ada di sini bisa dibawa ke luar negeri menjadi komoditas unggulan kita, produk ekonomi kreatif kita. Dan akan menjadi suvenir-suvenir yang akan ditampilkan salah satunya untuk G20," kata Sandiaga saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumenep, Selasa (24/5/2022).

Sandiaga mengaku akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep khususnya Bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk mewujudkan rencana itu.

Sebanyak 20 perwakilan dari 20 negara yang merupakan peserta G20 akan diberikan suvenir berupa keris yang sudah dimodifikasi agar bisa lebih ringan dan bisa diterima oleh berbagi kalangan.

"Mungkin karena (pesertanya dari) 20 negera saya pesan 20 dulu untuk salah satu perhelatan di G20. Tapi bentuknya mungkin disesuaikan supaya bisa dibawa sebagai suvenir yang tidak merepotkan dan tidak memberatkan, dan tidak dilarang untuk masuk ke dalam pesawat," kata Sandiaga.

"Secara teknis tadi saya berkoordinasi dengan Pak Bupati, karena perlu waktu untuk membangun (suvenir) keris ini," lanjutnya.


Selain itu, Sandiaga mengaku akan fokus membuat regulasi terkait pemasaran keris yang selama ini dikeluhkan oleh perajin.

Dengan begitu, lanjut dia, produk unggulan Kabupaten Sumenep tersebut bisa terus mendunia.

"Saya bersama Bapak Bupati (Achmad Fauzi) kita akan hadirkan regulasi melalui kebijakan strategis sehingga keris ini akan memiliki payung (hukum) sebagai bagian daripada sovenir unggulan di Indonesia," kata dia.

Tentang Desa Aeng Tong-Tong

Aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tong-Tong tidak lepas dari peninggalan para leluhur yang dulunya juga seorang Empu pembuat keris.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep Moh Iksan mengatakan, hingga saat ini aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tongtong tetap berlangsung.

Bahkan, mayoritas dari warga di Desa tersebut sudah menjadikan pembuatan keris sebagai penghasilan atau mata pencarian, di samping bercocok tanam.

Pesanan dari dalam dan luar Jawa hingga mancanegara datang silih berganti.

"Selain melayani pembeli yang menginginkan kerisnya sebagai koleksi, para empu juga melayani pembuatan untuk oleh-oleh sebagai suvenir," kata Iksan saat dihubungi terpisah.

Kini, lanjut Iksan, Desa Aeng Tong-tong masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Di Provinsi Jawa Timur, ada empat desa wisata yang masuk 50 besar ADWI 2022. Salah satunya yaitu Desa Aeng Tong-tong.

“Alhamdulillah, dari ribuan desa wisata se-Indonesia yang ikut dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 ini, Kabupaten Sumenep bisa mengirimkan satu wakilnya di 50 besar, yakni Desa Aeng Tong-tong,” tuturnya.


Masuknya Desa Aeng Tong-Tong tak lepas dari budaya dan kearifan lokal yang ada di Desa tersebut. Desa Aeng Tong-tong memiliki budaya dan kearifan lokal yang tidak dimiliki daerah lain, yakni sebagai desa penghasil keris yang sampai diakui oleh UNESCO.

“Saya yakin Aeng Tong-tong bisa bersaing di ADWI, karena desa ini memiliki sekitar 900 empu yang berprofesi sebagai pembuat keris. Dan keris yang dihasilkan oleh Desa Aeng Tong-tong ini sangat luar biasa, sampai diekspor ke mancanegara. Makanya, juri dan Kemenparekraf RI memasukkan Desa Aeng Tong-tong ke 50 besar,” jelasnya.

Saat ini, tambah Iksan, pihaknya sedang mempersiapkan Desa Aeng Tong-tong untuk menuju proses selanjutnya, yakni ke tahap 7 besar. Dia optimistis Desa Aeng Tong-tong bisa masuk ke-7 besar.

“Saya optimis dan punya keyakinan Kabupaten Sumenep bisa masuk 7 besar, karena perwakilan kita, yakni Desa Aeng Tong-tong merupakan satu-satunya desa wisata yang lolos sebagai desa perajin keris,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/24/193746478/sandiaga-takjub-dengan-keris-buatan-warga-desa-aeng-tong-tong-akan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke