Salin Artikel

Cerita Ning Nida, Warga Trenggalek yang Raih Juara 1 Hafalan Al Quran di Rusia, Pulang Disambut Bupati

Perempuan bernama Dewi Yukha Nidha Hafidzah (24), warga Desa Ngadisoko, Kecamatan Durenan, Trenggalek, tersebut kini menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, Ning Nida, demikian dia biasa disapa, berhasil menjadi juara 1 di bidang hafalan Al Quran 30 juz dan mengalahkan juara 1 MHQ Dubai tahun 2019 lampau.

Kepulangan disambut bupati

Atas pretasinya tersebut, Ning Nida mendapat apresiasi dari bupati Trenggalek Jawa Timur.

Kedatangan Ning Nida di Trenggalek disambut langsung oleh Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin di Pendopo Manggala Praja, Selasa (24/05/2022).

Bupati menjelaskan, prestasi Ning Nida merupakan kebanggaan karena salah satu warganya telah mengharumkan nama Trenggalek di kancah Internasional, yakni dalam bidang hafalan Al Quran.

“Yang membanggakan, nama Trenggalek mencuat di Internasional dan ini karena Al Quran. Jadi saya sangat terharu,” terang Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin di kawasan Pendopo Trenggalek, Selasa (24/5/2022).

Ning Nida mengaku, prestasinya tersebut bukan hanya karena hasil perjuangan dirinya.

Akan tetapi, hasil dari doa kedua orangtuanya, para guru, keluarga, serta para santri.

“Alhamdulillah, tentunya saya bersyukur dan bahagia. Hasil juara ini bukan dari perjuangan pribadi. Tapi juga berkat doa semuanya termasuk seluruh warga Trenggalek,” ujar Dewi Yukha Nidha Hafidzah di kawasan Pendopo Trenggalek usai disambut Bupati.

“Selanjutnya, ketika ada undangan pengiriman peserta untuk ajang tingkat Internasional, maka nama saya yang dipanggil Kemenag,” tutur Ning Nida.

Ning Nida juga menceritakan pengalamannya selama mengikuti lomba MHQ di Rusia. Warga masyarakat di Rusia dinilai ramah dan menyambut hangat para tamu.

“Yang tidak kalah penting, selama di Rusia adalah ilmunya. Karena kita dikoreksi oleh para syekh dan Mufti (Orang yang diberi wewenang untuk menghasilkan fatwa dengan cara ijtihad) dari berbagai negara. Ada dari Mesir, Turki, Arab Saudi, dan negara lain,” ujar Ning Nida.

Meski meraih juara 1 MHQ tingkat internasional, tidak lantas membuat Ning Nida berbangga diri.

Kemenangan tersebut dinilai merupakan amanah karena menyangkut kitab suci Al Quran.

“Nanti juga di Indonesia, di masyarakat, agar masyarakat juga bersemangat dalam belajar dan menghafalkan Al Quran. Semoga bisa menjadi motivasi untuk mereka semua,” terang Ning Nida.

Cita-cita

Ning Nida masih memiliki keinginan besar mengajarkan Quran. Dia ingin mendidik para hafizah di Trenggalek dengan mengembangkan standardisasi bacaan Al Quran.

"Karena bacaan Al Quran standar MHQ itu berbeda-beda dengan bacaan Quran di desa-desa," kata Ning Nida.

Maka dari itu, ia merasa para hafidz dan hafidzah perlu memahami standarisasi bacaan dan hafalan Al Quran sejak dini.

"Kalau tidak dibiasakan, maka kita akan kesulitan ketika ikut lomba tingkat internasional," sambung Ning Nida.


Dari pengalaman mengikuti berbagai kejuaraan MHQ tingkat nasional dan internasional, Ning Nida dapat menyimpulkan bahwa seorang yang memahami standar MHQ memiliki banyak keunggulan.

"Orang kalau membaca Al Quran bisa di MHQ itu nilai plus. Pasti pembacaannya lancar. Tapi kadang orang lancar ikut semaan ke mana-mana, belum tentu di MHQ hafalannya jalan," ujar Ning Nida.

Saat ini, Ning Nida merupakan pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kedungbajul kecamatan Durenan Trenggalek.

Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Kiai Ibnu Mu’thi dengan Ibu Nyai Siti Munawarah.

Ning Nida mulai menghafal Al Quran di usia 15 tahun, kemudian diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun yakni di tahun 2017.

Pada awalnya, di tahun 2015, Ning Nida diminta oleh kiai-nya untuk mengikuti lomba MHQ tafsir Bahasa Arab. Karena masih awal dan merasa kurang mampu, Ning Nida menolak.

Karena desakan Kiai sampai tiga kali meminta agar Ning Nida Ikut lomba MHQ, akhirnya dia pun menurut.

"Akhirnya karena sungkan, saya akhirnya mau. Jadi saya memulai ikut lomba MHQ sejak 2015," ujar Ning Nida.

Selain berkiprah di perlombaan nasional, Ning Nida juga beberapa kali mengikuti lomba MHQ tingkat internasional di berbagai negara, yakni di Jordania tahun 2017 dan Uni Emirat Arab (UEA) tahun 2020.

Pencapaiannya dalam lomba hafalan 30 juz di Rusia dalam ajang MHQ the 4th Holy Quran Recitation Competition tersebut merupakan pencapaiannya yang tertinggi, yakni juara 1.

Sementara itu, menindaklanjuti keinginan Ning Nida untuk mengembangkan standardisasi bacaan Al Quran di Trenggalek, Bupati akan berkomunikasi dengan pihak Kementerian Agama.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/24/161746278/cerita-ning-nida-warga-trenggalek-yang-raih-juara-1-hafalan-al-quran-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com