Salin Artikel

Truk Vibroseis Sempat Bikin Lalu Lintas Padat, Ternyata Ini Tujuannya Berkeliling Kota Malang

Kendaraan itu sedang merekam data kebumian untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan bumi.

Truk Vibroseis telah ada di Kota Malang sejak 9 Mei. Truk itu ditargetkan selesai merekam data bawah permukaan bumi pada 7 Juni.

Total jarak yang dilewati di Kota Malang sepanjang 12,8 kilometer dengan diawali dari arah Jalan Kebonsari, Kabupaten Malang, menuju perbatasan Malang-Pasuruan.

Beberapa jalanan yang sudah dilewati di Kota Malang yakni wilayah Kecamatan Blimbing, Kecamatan Klojen, Kecamatan Lowokwaru, dan Kecamatan Sukun.

Chief Technical Support Penelitian Kebumian 2D Vibroseis Pertamina Hulu Energi Prabowo Cahyo Hendro mengatakan, tidak jarang kendaraan tersebut mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas.

Sebab, dalam sekali melakukan perekaman, terkadang kendaraan butuh berhenti selama tujuh menit. Oleh karena itu, kendaraan besar itu hanya bisa merekam data kebumian dengan total jarak dua kilometer sehari.

"Kegiatan kami sudah melalui tahapan dari hal perizinan dengan melakukan sosialisasi dari tingkat pemerintah daerah hingga kecamatan, dan itu diteruskan ke kelurahan yang ada," kata Cahyo saat diwawancarai, Senin (23/5/2022).

Dia menyampaikan kegiatan perekaman data kebumian merupakan program dari Kementerian ESDM yang menunjuk Pertamina Hulu Energi sebagai pelaksana. Kegiatan itu bagian dari Penelitian Survei Kebumian 2D Vibroseis Sub-Vulkanik Jawa.

Perekaman data tak hanya dilakukan di Kota Malang, tetapi di daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kegiatan itu berlangsung di Pulau Jawa sejak Agustus 2021, dengan target data terekam sejauh 1.000 kilometer.

Cahyo berharap cuaca mendukung selama perekaman data sehingga target tercapai. Sebab, perekaman data berhenti jika hujan turun.

"Untuk area Jawa Timur, kegiatan ini berlangsung sejak akhir Januari hingga diperkirakan rampung pada akhir Juli 2022 dimulai dari Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Madiun, kemudian juga ada di Ponorogo, Nganjuk, Jombang, Kediri dan lainnya," katanya.

Dia berharap kepada masyarakat dapat memahami situasi dan kondisi yang ada karena kegiatan itu demi kepentingan negara.

Cahyo juga belum bisa memberikan hasil sementara dari perekaman tersebut karena harus dianalisa dan diolah terlebih dahulu.

Namun melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan data dan informasi yang bermanfaat ke depan bagi masyarakat.

"Kegiatan kami bersama Kementerian ESDM diawasi oleh Kementerian Pertahanan terkait data yang didapatkan harus dijaga, misal nanti ditemukan data patahan lempengan bumi bisa diberikan ke BNPB atau ada penemuan mineral bisa dikembangkan oleh Pertamina sendiri, tapi kami belum tahu ada potensi apa," katanya.


Soal kendaraan vibroseis yang saat bekerja dapat menghasilkan getaran, menurutnya, hal itu tidak akan menimbulkan kerusakan bangunan di sekitarnya.

Cahyo menjelaskan, getaran yang dihasilkan kendaraan besar itu berkekuatan di bawah 2 skala richter.

Artinya, getaran dapat dirasakan manusia tetapi tidak mengakibatkan kerusakan bangunan di sekitarnya.

"Dampak lingkungannya minim, kemudian getaran akan disesuaikan ketika melewati pemukiman padat tidak akan kencang dibandingkan di area persawahan," ungkapnya.

Perlu diketahui, kendaraan vibroseis digunakan sebagai sumber gelombang yang menghasilkan getar dan receiver berfungsi sebagai penangkap gelombang yang dihasilkan.

Cara kerja dari perekaman data kebumian tersebut tidak jauh berbeda dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada ibu hamil untuk melihat kondisi bayi. Atau, merupakan salah satu metode paling akurat dan umum digunakan untuk memeriksa kenampakan suatu obyek.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/23/195250178/truk-vibroseis-sempat-bikin-lalu-lintas-padat-ternyata-ini-tujuannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke