Salin Artikel

28 Kerbau di Lumajang Mulai Terjangkit PMK

Data terakhir Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang mencatat, 28 ekor kerbau tertular PMK.

Berbeda dengan sapi, belum ada laporan kesembuhan maupun kematian pada kerbau akibat PMK.

Kerbau-kerbau milik warga Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang tampak lesu dan murung. Nafsu makannya pun berkurang.

Terlihat tanda-tanda PMK muncul pada tubuh kerbau mulai dari luka pada kaki, mulut, dan hidung.

Yanto, salah satu peternak kerbau mengatakan, biasanya kerbau mereka berendam dalam satu sungai yang sama.

Namun kini, kerbau-kerbau milik warga mesti dipisahkan lokasi berendamnya untuk mengantisipasi penyebaran PMK.

"Sakitnya sudah 4 hari, tahunya waktu dikasih makan sudah tidak mau. Ternyata ada yang luka itu, sudah dikasih obat dan jamu belum sembuh," kata Yanto di rumahnya, (22/5/2022).

Kondisi serupa dialami oleh Kholip yang lima ekor kerbau miliknya pincang karena ada pembengkakan pada kaki kerbau.

Kholip dan peternak lain berharap segera ada tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi penyakit ini.

Sebab bagi warga Lumajang, sapi dan kerbau merupakan tabungan paling berharga.

Selain tabungan, tidak sedikit warga yang menggantungkan kebutuhan sehari-hari dari beternak.

"Punya saya lima ekor, ada yang sudah pincang dan tidak bisa jalan, harapannya pemerintah bisa segera bantu kami," ungkapnya.

Sementara, Kepala Dusun Banyuputih Kidul, Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang Samsul Arifin mengatakan, kegelisahan warganya soal PMK terjadi sejak 10 hari terakhir.

Kini pihaknya telah mengkoordinasikan kondisi ternak sapi maupun kerbau milik warganya ke Dinas Pertanian.

“Sudah 10 harian ada laporan bahwa ternak mereka terkena penyakit. Laporan sementara sudah 28 ekor kerbau, kami telah komunikasi dengan Dinas Pertanian agar segera dapat penanganan. Alhamdulillah nggak ada yang mati, dan mudah-mudahan nggak ada yang mati," ucap Samsul.

Untuk diketahui, jumlah hewan ternak yang terpapar PMK naik menjadi 870 ekor. Rinciannya, 813 ekor sapi, 15 ekor domba, 14 ekor kambing, dan 28 ekor kerbau sakit.

Khusus sapi terdapat 11 ekor mati, 3 ekor dijual, dan 6 ekor dipotong paksa. Sedangkan kerbau, kambing, dan domba Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang mencatat tidak ada yang sembuh, mati, dijual, maupun potong paksa.

Meski begitu, belum ada kebijakan khusus dari Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk menetapkan lockdown maupun status kejadian luar biasa (KLB).

"Tergantung kebijakan bupati, sekarang beliau masih koordinasi dengan kapolres," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang drh. Rofiah.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/22/155838478/28-kerbau-di-lumajang-mulai-terjangkit-pmk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke