Salin Artikel

Dari Solo ke Surabaya, Ini Sejarah Grup Lawak Aneka Ria Srimulat (1)

Film komedi ini mengisahkan tentang perjalanan grup lawak legendaris Indonesia, Srimulat yang telah berkecimpung di dunia komedi Indonesia sejak 1980.

Dari Solo ke Subaraya

Grup lawak Aneka Ria Srimulat didirikan Teguh Slamet Rahardjo dan Raden Ayu Srimulat di Kota Solo pada tahun 1950.

Pada tahun 1961, pimpinan Aneka Ria Srimulat memindadkan pusat aktivitas pertunjukan ke Surabaya.

Hal tersebut ditulis di jurnal pendidikan sejarah, Grup Lawak Aneka Ria Srimulat Surabaya Tahunn 1961-1989 yang ditulis Dwi Anni Esya dan Yohannes Hanan Pamungkas dari Universitas Negeri Surabaya.

Di Kota Surabaya, Aneka Ria Srimulat berkembang pesat menjadi grup lawak nasional yang terbesar di Indonesia.

Dwi dan Yohannes menulis, Anek Ria Srimulat memilik Surabaya sebagai tempat berkesenian karena Pemkota Surabaya kala itu meminta Aneka Sria Srimulai untuk mengisi acara di Tamahn Hiburan Rakyat (THR) Surabaya.

Kesuksesan ditunjukkan dengan tingginya antusias penonton sehingga pamor Aneka Ria Srimulat semakin moncer.

Mereka pun membuka cabang di beberapa kota seperti Jakarta dan Semarang seiring dengan bertambahnya personel di antara tahun 1961-1989.

Kemunduran Aneka Ria Srimulat terjadi di tahun 1989. Salah satunya dipicu dibukanya cabang di Jakarta yang membuat pusat Aneka Ria Srimulat yang awalnya di Surabaya, berpindah ke Jakarta.

Kemunduran juga terjadi karena tema cerita yang monoton hingga bermunculan televisi swasta sebagai sarana hiburan masyarakat, serta dibangunnya kompleks THR Mall yang menutup gedung pertunjukan.

Keroncong Avond didirikan setelah Raden Ayu Srimulat dan Teguh Slamet Rahardjo.

Raden Ayu Srimulat adalah anak seorang bangsawan yang bernama Raden Mas Adipati Aryo Tjitrosoma, wedana di Bekonang, Solo.

Grup ini kemudian bubar dan bertemu kembali di Solo. Mereka kemudian mendirikan Gema Malam Srimulat di sebuah acara pernikahan mereka pada 8 Agustus 1950.

Teguh mahir bermain alat musik khususnya gitar. Sementara Srimulat mahir dalam bernyanyi keroncong maupun pop jawa.

Gema Malam Srimulat adalah kelompok kesenian tradisional yang menyuguhkan gabungan lawak dan nyanyian, khususnya lagu keroncong serta lagu Jawa.

Lalu mereka mendapatkan personel baru yakni anggota Dagelan Mataram yakni Bandempo dan Ranudikromo. Format pertunjukan mereka pun berubah menjadi perpaduan antara lawak, nyanyian dan lakon yang disesuaikan dengan selera masyarakat.

Dagelam Mataram sendiri mulai dikenal sekitar tahun 1925 di Yogyakarta dan dicetuskan oleh Ki Jayeng Kedung alias Ki Gunopradonggo. Dagelan Mataram biasanya ditampilkan di awal dan akhir pertunjukan ketoprak.

Pada tahun 1957, Gema Malam Srimulat berganti nama menjadi Aneka Ria Srimulat.

Pementasan mereka pun dibagi dua yakni pentas secara permanen di Taman Sriwedari Solo dan pementasan keliling di pasar malam serta pusat keramaian di sekitar Solo.

Dua jenis pementasan tersebut dilakukan selama 10 tahun. Karena tak memungkinkan untuk terus keliling, mereka membuat pementasan permanen di hari Sabtu dan Minggu. Namun hal tersebut tak menguntungkan.

Mereka kembali melakukan pementasan keliling hingga ke Jember, Malang, Blitar, kediri, Madiun, Semarang, Pati, Kudus, Pekalingan sampai ke Pasar Manggarai Jakarta.

Pada tahun 1960, Aneka Ria Srimulat diminta untuk manggung di THR Surabaya secara rutin oleh Pemkot Surabaya. Akhirnya mereka pun menetap di Surabaya pada tahun 1961.

Teguh dan Srimulat, selaku pimpinan Aneka Ria Srimulat menetap di THR Surabaya sejak 19 Mei 1961.

Ada beberapa pertimbangan, antara lain karena pementasan berkeliling sulit dilakukan saat hujan. Termasuk bagi personel yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Serta pertimbangan pendidikan anak-anak anggota grup tersebut yang tidak maksimal jika harus terus berkelilimg. Perpindahan Aneka Ria Srimulat dari Surabaya ke Solo membuat grup di Solo bubar.

Namun tak dapat dipungkiri, setelah menetap di Surabaya, kesuksesan personel Aneka Ria Srimulat semakin melejit.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/21/070700978/dari-solo-ke-surabaya-ini-sejarah-grup-lawak-aneka-ria-srimulat-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke