Salin Artikel

Pengasuh Ponpes di Lumajang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Santriwati, Massa Mengamuk

Amukan massa tersebut disebabkan lantaran pengasuh ponpes dilaporkan telah melakukan tindakan pelecehan seksual pada santriwatinya.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan memerintahkan puluhan personel polisi untuk menjaga lokasi pondok pesantren tersebut, setelah insiden amukan massa.

Sebab, sebelumnya, puluhan masa yang emosi menyerbu pesantren hingga memecahkan kaca jendela di kediaman terduga pelaku.

Puluhan warga yang datang juga berusaha menyerang pengasuh ponpes. Aksi itu kemudian berhasil dihalau pihak kepolisian.

"Yang jelas kita siagakan petugas untuk berjaga di sini, warga tidak perlu berbondong-bondong ke sini, serahkan kasus ini ke polisi," kata Dewa, Kamis (19/5/2022) malam.

Selain menjaga lingkungan pondok pesantren, keluarga pengasuh ponpes juga dievakuasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


Rencananya, istri dan anak pengasuh ponpes akan diungsikan sementara ke rumah sanak saudaranya.

"Tetap jaga kondusifitas, sementara pondok kami serahkan kepada yang mewakafkan tanah ini, minta tolong untuk dibantu supaya tetap aman," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, oknum pengasuh pondok pesantren di Lumajang, Jawa Timur diamankan Satreskrim Polres Lumajang usai dilaporkan melakukan pelecehan seksual pada dua orang santriwatinya.

Perbuatan tidak bermoral tersebut dilakukan di lingkungan pondok pesantren sebelum libur bulan puasa 2022.

Informasi terbaru, korban bertambah menjadi 3 orang yakni L (16), S (14), dan I (13). Para korban diminta memijat badan sampai ke alat vital.

Kini polisi telah menangkap dan memeriksa terduga pelaku.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/20/094129078/pengasuh-ponpes-di-lumajang-diduga-lakukan-pelecehan-seksual-pada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke