Salin Artikel

3 Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Sumo Dipindahkan ke Surabaya

Pasien yang dipindahkan, yakni Nailatul Istiada (28), Syakila (5) warga Kelurahan Benowo, Kota Surabaya, dan M Noval Al Hafis (16).

Nailatul dan anaknya, sebelumnya menjalani perawatan di RS Gatoel Kota Mojokerto. Untuk mempermudah proses perawatan serta pemantauan dari pihak keluarga, keduanya dipindahkan ke Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada Surabaya.

Sementara Noval yang sebelumnya menjalani perawatan di RS Emma Kota Mojokerto dipindahkan ke RS BDH Surabaya.

Mustofa (45), Kakak ipar Nailatul mengatakan, kondisi dua kerabatnya terus membaik. Keduanya menderita patah pada tangan kanan dan sudah menjalani operasi.

“(Kondisi Nailatul) sudah ada perkembangan yang signifikan. Anaknya juga, kemarin sudah dioperasi,” kata Mustofa di RS Gatoel Kota Mojokerto, Rabu.

Dengan pemindahan tempat perawatan ke rumah sakit di Surabaya, dia berharap kondisi adik ipar dan keponakannya bisa segera pulih.

Korban yang masih dirawat di RS Gatoel kini tersisa satu pasien yakni Nazwa Dwi Yuniarti (12), salah satu korban yang juga tinggal di Kelurahan Benowo, Kota Surabaya.

Wakil Direktur Pelayanan Medis RS Gatoel, Anggraina Puspitasari mengungkapkan, Nazwa masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU rumah sakit.

Dibandingkan dengan kemarin, kondisinya pada saat ini terus menunjukkan perbaikan.

“Alhamdulillah, mulai membaik dibandingkan sebelumnya. Kemarin kan tidak ada respons sama sekali. Kemarin dipanggil itu tidak merespons, sekarang dipanggil sudah menengok," kata Anggraina.

Kapolres Kota Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan mengungkapkan, sebanyak 19 orang yang terluka akibat kecelakaan, dilarikan ke 6 rumah sakit di Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo.

Di Mojokerto, rumah sakit yang merawat korban kecelakaan, yakni RS Gatoel, RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, RS Emma, serta RSI Sakinah.

Adapun di Sidoarjo, korban dirawat RS Citra Medika, sedangkan di Gresik, korban menjalani perawatan di RS Petrokimia.

“Itu yang melakukan penanganan terhadap korban yang masih perlu dirawat. Totalnya ada 19 korban, yang luka berat identifikasinya lebih dominan,” kata Rofiq.

Dia menjelaskan, selain menangani proses hukum atas kecelakaan bus Ardiansyah di Tol Sumo, pihaknya juga melakukan upaya untuk mempercepat proses recovery korban kecelakaan.

“Kita berdoa, semoga yang luka berat segera diringankan dan yang luka ringan segera disembuhkan. Tentunya, ini butuh suport dari semua lini,” ujar Rofiq.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 14 penumpang meninggal dunia akibat kecelakaan yang dialami PO Bus Ardiansyah saat melaju ke arah Surabaya, di jalan Tol Surabaya - Mojokerto, Senin (16/5/2022) pagi.

Selain korban meninggal dunia, sebanyak 19 penumpang mengalami luka berat dan ringan. Para penumpang yang terluka sedang menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/18/192037478/3-korban-kecelakaan-bus-pariwisata-di-tol-sumo-dipindahkan-ke-surabaya

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com