Salin Artikel

Dibawa Orang Tak Dikenal untuk Diberi Pekerjaan, Perempuan 15 Tahun di Malang Hilang Kontak dari Keluarga

Kedua orangtuanya, Nasihin dan Rokayyeh pun cemas dan khawatir tetang kondisi anaknya.

Bermula ditawari pekerjaan

Kepala Desa Ringinkembar, Subaidi mengatakan, hilangnya Nazwa berawal dari adanya dua tamu yang datang ke rumahnya, Kamis (12/5/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Mereka bermaksud menawarkan pekerjaan untuk Nazwa.

"Kedua orang itu meminta izin kepada Nasihin untuk mempekerjakan Nazwa sebagai asisten rumah tangga dengan gaji Rp 2,5 juta per bulan," terangnya melalui sambungan telepon, Rabu.

Meski tidak mengenal, Nasihin pun mengizinkan permintaan kedua orang tersebut.

Mereka mengaku tinggal di Perumahan Araya Blok B-7, Kota Malang. Alamat itu diberikan kepada Nasihin.

Namun setelah ditelusuri, alamat rumah yang dimaksud ternyata fiktif.

"Kini, kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Malang. Semoga laporan ini bisa langsung ditindaklanjuti. Sementara kami akan terus melakukan pengejaran dan pencarian setiap ada informasi yang masuk," imbuhnya.


Kepala Dusun Jemberejo, Miftahul Ulum mengaku telah mengumpulkan informasi dari warga sekitar.

Hasilnya, ia mendapat pengakuan dari beberapa warga bahwa sebelum peristiwa itu, beberapa warga memang melihat kedua orang, sebagaimana foto yang dikantongi keluarga Nazwa.

"Sebelumnya mereka datang ke warung salah satu warga bernama Pak Min di Bukit Pletes, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Keduanya mengaku sedang mencari seseorang bernama Aisyah, katanya itu pembantunya yang hilang," jelasnya.

Karena pemilik warung tidak mengenal, mereka akhirnya diarahkan ke rumah seorang warga bernama Wito di kawasan setempat.

"Kepada Pak Wito, kedua orang ini sempat minta anaknya untuk dipekerjakan sebagai pembantu, tapi Pak Wito menolak," ungkapnya.

Setelah  itu, Wito juga sempat membantu mencari Aisyah yang mereka maksud ke pelosok-pelosok Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

"Tapi tidak pernah ditemukan, entah Aisyah ini sosok fiktif atau bukan," jelasnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Kasatreskrim Polres) Malang, AKP Donny K. Baralangi membenarkan adanya kejadian tersebut.

Ia mengaku telah menerima laporan dan melakukan proses penyelidikan.

"Anggota kami sedang mengumpulkan keterangan saksi dari keluarga Nazwa. Anggota kami yang lain berangkat ke Surabaya untuk mencari keberadaan korban dan terduga pelaku yang membawanya," ungkapnya melalui sambungan telepon, Rabu.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/18/175140278/dibawa-orang-tak-dikenal-untuk-diberi-pekerjaan-perempuan-15-tahun-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com