Salin Artikel

Sapi Limosin di Lumajang Mati Diduga Terjangkit PMK, Peternak Rugi Puluhan Juta Rupiah

KOMPAS.com - Diduga terserang penyakit mulut dan kuku (PMK), dua ekor sapi jenis limosin milik warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mati.

Sapi limosin itu merupakan milik dua peternak di Desa Nguter dan Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Salah satu peternak, Suwarno, mengatakan, hewan ternaknya itu awalnya diduga terjangkit PMK pada sepuluh hari terakhir.

Satu hari setelah dinyatakan sembuh, sapi limosin milik Suwarno mati pada Sabtu (14/5/2022).

“Sudah sembuh satu hari, tapi setelahnya kumat lagi,” ujarnya, Sabtu, dikutip dari Kompas TV.

Menurut Suwarno, sapi limosinnya itu sebenarnya bisa makan, tetapi kakinya terluka.

“Kalau makan dia bisa, mau. Tapi kakinya luka,” ucapnya.


Dia menduga, sapi tersebut kembali terjangkit PMK dari sapi lain yang ada di dalam kandang.

Akibat kejadian ini, Suwano mengaku rugi puluhan juta rupiah.

Usai sapi limosin itu mati, warga bergotong-royong untuk menguburkan sapi tersebut. Sapi diikat ke bambu untuk dikeluarkan dari kandang dan kemudian dikuburkan.

Sebagai antisipasi, petugas dari dinas kesehatan hewan setempat dan pihak desa melakukan disinfeksi.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke kandang, bangkai sapi, maupun warga yang menguburkan sapi limosin yang diduga terpapar PMK tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/15/090409578/sapi-limosin-di-lumajang-mati-diduga-terjangkit-pmk-peternak-rugi-puluhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke