MADIUN, KOMPAS.com - Wali Kota Madiun, Jawa Timur, Maidi meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Kota Madiun masif turun ke pasar dan rumah penyembelihan hewan. Menurutnya, kesehatan hewan yang dijual di pasar hingga kesehatan hewan ternak sebelum disembelih harus diperiksa.
Apalagi, sudah ditemukan tiga hewan ternak sapi suspek terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Madiun.
“(Petugas) Disperta harus turun ke lapangan. Tidak boleh tidur saja. Harus turun ke lapangan. Daging-daging dari luar harus dicek semua. Jangan sampai daging dari luar (yang masuk ke Kota Madiun) kena itu (PMK),” kata Maidi.
Maidi meminta, pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan di seluruh pasar tradisional, mulai dari Pasar Besar Kota Madiun hingga pasar-pasar lainnya yang menjual daging sapi dan kambing.
“Dengan kondisi itu, gerakan-gerakan kami harus cepat. Tidak boleh menunggu. Kecepatan itu dengan mengecek dan terus mengecek di lapangan. Dan, sebenarnya kecepatan itu sudah menjadi tugasnya (Disperta)," tutur Maidi.
Maidi menyatakan, kewaspadaan dan kecepatan menjadi bagian penting agar sapi yang masuk ke Kota Madiun dipastikan aman dari PMK.
“Jadi kita harus waspada semua. Sapi yang masuk dari luar RPH diperketat,” jelas Maidi.
Menurut Maidi, Kota Madiun sebagai sentra perdagangan di Jawa Timur bagian barat harus memastikan daging sapi yang dijual di pasaran bebas dari PMK.
https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/13/223556778/wabah-pmk-masuk-madiun-wali-kota-petugas-disperta-jangan-tidur