Salin Artikel

Kasus Pemukulan Pemuda di Buleleng Berakhir Damai, Polisi: Gara-gara Saling Serempet

Polisi memediasi dua orang remaja yang terlibat aksi perkelahian tersebut, yakni PE (14) dan GBT (17) asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng, Kamis (12/5/2022).

"Kedua belah pihak sepakat berdamai dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan," kata Kapolsek Seririt, AKP Made Suwandra, Kamis.

Proses mediasi itu juga melibatkan kepala desa setempat dan masing-masing orangtua kedua remaja.

Dengan penyelesaian secara mediasi itu, korban pemukulan pun memutuskan tidak melapor ke polisi. 

Menurut Suwandra, cekcok itu dipicu permasalahan saling serempet di jalan raya sehingga terjadi adu mulut dan berujung pemukulan.

"Keduanya sudah menandatangani pernyataan damai. Atas kejadian ini kami juga melakukan pembinaan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda diduga dianiaya di parkiran sebuah toko baju di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali.

Aksi penganiayaan tersebut sempat direkam oleh seseorang dan videonya viral di media sosial.

Dalam video berdurasi sekitar 27 detik itu, memperlihatkan korban yang memakai celana abu-abu panjang dan jaket hitam dihajar oleh seorang pemuda berbaju hitam, topi hijau, celana pendek dengan membabibuta.

Wajah korban dipukul berkali-kali hingga tak berkutik dan tersungkur di lantai.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/12/172433978/kasus-pemukulan-pemuda-di-buleleng-berakhir-damai-polisi-gara-gara-saling

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke