Salin Artikel

Wabah PMK, Amankah Mengonsumsi Daging dan Susu Hewan Ternak? Ini Penjelasan Akademisi UB

Penyakit ini diketahui menjangkiti ribuan ternak di beberapa daerah di Jawa Timur.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena PMK bukan penyakit zoonosis dan sampai saat ini belum ada kasus penularan ke manusia di Indonesia," kata Dyah, seperti dilansir dari Antara, Kamis (12/5/2022)

Tidak perlu takut konsumsi daging

Menurut Dyah, warga juga tidak perlu takut mengonsumsi daging dan susu dari hewan ternak.

"Ini yang harus dipahami masyarakat, tidak perlu takut mengonsumsi daging dan susu tapi harus diperhatikan pengolahannya secara benar, sehingga virus menjadi in-aktif," katanya.

Dengan pengolahan yang sempurna, masyarakat tetap bisa mengonsumsi daging dan susu sapi.

Terjunkan tenaga medis veteriner

Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya siap bekerja sama dengan dinas terkait dan Perhimpunan Dokter Hewan Jatim.

Kerja sama tersebut merupakan upaya pencegahan meluasnya wabah PMK.


Pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan hingga pengobatan ternak.

Tak hanya itu, dilakukan pula edukasi pada kelompok ternak sapi dan kambing di wilayah Malang.

"Kami siap membantu pemerintah dalam penanganan wabah PMK ini dengan menerjunkan tenaga medis veteriner yang ada di fakultas. Edukasi juga akan kami lakukan dalam bentuk Komunikasi Informasi dan Edukasi yang bertujuan memberi informasi penanganan hewan ternak yang terkena PMK," ujarnya.

Peternak juga diminta tidak panik hingga mengambil keputusan menjual ternak terjangkit PMK dengan harga di bawah pasar.

Pernah bebas PMK dari tahun 1990

Dyah menjelaskan, sejak tahun 1990, Indonesia sebetulnya sudah dinyatakan terbebas dari PMK.

Dia memperkirakan wabah yang saat ini terjadi kemungkinan berasal dari lalu lintas hewan ternak atau bahan hewan ternak dari luar Indonesia.

"Maka dari itu, saat ini pemerintah memberlakukan pembatasan wilayah, khususnya lalu lintas hewan ternak pada daerah wabah agar wabah PM yang terjadi sejak akhir April lalu tidak meluas," papar dia.

Menurut Dyah, sapi yang sudah terindikasi PMK bisa ditangani dengan vitamin, terapi symtomatis, dan antibiotik untuk mengatasi infeksi sekunder.

"Virus tersebut menyerang hewan ternak yang mempunyai daya tahan tubuh rendah dan pada sapi muda berakibat kematian," kata dia.

Sumber: Antara

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/12/132104378/wabah-pmk-amankah-mengonsumsi-daging-dan-susu-hewan-ternak-ini-penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke