Salin Artikel

100 Persen ASN Pemkot Malang WFO Usai Libur Lebaran

Pihaknya terus mengontrol dengan meminta laporan melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Malang dan Inspektur Inspektorat Kota Malang.

"Masuk semua, kita sudah 100 persen dari laporan yang sudah jalan. Kita juga tidak ada WFH penuh, tapi WFO (Work From Office) semuanya," kata Sutiaji saat diwawancarai oleh awak media di Kantor DPRD Kota Malang, Senin (9/5/2022).

Dia juga menyampaikan, seluruh ASN sudah melakukan vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster sehingga meminimalisasi terjadinya tambahan kasus Covid-19 di Kota Malang.

Dengan begitu, dia berharap tidak ada alasan bagi ASN untuk tidak bekerja di kantor. Meski begitu, ia tetap menoleransi bagi ASN yang sakit dan tidak bisa masuk kerja.

"Tetapi bagi mereka yang benar-benar sakit, saya mohon untuk tidak ngantor," katanya.

Kemudian para ASN yang berasal dari luar daerah juga telah diimbau untuk kembali ke Malang terlebih dahulu untuk menghindari kemacetan.

"Kita udah booster semua jadi tidak dimungkinkan isolasi mandiri (karena Covid-19), yang kedua kemarin juga sudah kita woro-woro untuk pulang dulu harapannya minimalisir kecelakaan supaya tidak terburu-buru, kecelakaan di jalan dan sebagainya," katanya.

Dispensasi ASN terjebak macet

Sementara itu, data BKPSDM menyebutkan hampir 100 persen ASN Pemkot Malang sudah masuk kerja di hari pertama pasca-libur Lebaran. 

"Insyaallah di hari pertama ini banyak yang masuk hampir 100 persen mengikuti apel pagi, mengikuti arahan bapak wali kota agar pelayanan kita tetap tidak terganggu," kata Kepala BKPSDM Totok Kasianto.

Hasil rekap presensi ASN yang masuk kerja akan diketahui pada Senin sore. 

Di sisi lain, Pemkot Malang juga masih memaklumi bagi ASN yang berhalangan untuk masuk kerja karena cuti bersalin, sakit dan lainnya.

"Kemudian untuk ASN dari luar kota yang terjebak dengan kemacetan masih diberikan dispensasi untuk melaksanakan dengan WFH," katanya.

Menurutnya untuk pelayanan publik juga sudah berjalan dengan lancar meski ada ASN yang WFH. 

"Karena sekarang sudah terbiasa. Tahun kemarin menggunakan WFH, pelayanan publik kita tidak terganggu masih dimungkinkan. Contoh tanda tangan saja sudah TTE (Tanda Tangan Elektronik), dengan disposisi maupun tanda tangan pejabat menggunakan TTE, jadi tidak ada halangan bahwa pelayanan publik kita terganggu," ungkapnya.


https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/09/183500878/100-persen-asn-pemkot-malang-wfo-usai-libur-lebaran

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com