Salin Artikel

Cerita Pedagang Pasar Ngadiluwih Kediri Berjibaku Selamatkan Dagangan Saat Kebakaran Melanda

KEDIRI, KOMPAS.com - Peristiwa kebakaran pasar tradisional Ngadiluwih di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (8/5/2022), meninggalkan cerita bagi para pedagang.

Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.50 WIB itu, sekitar 35 kios kelontong atau penjaja bahan makanan pokok hangus dilalap api.

Kebakaran itu terjadi saat para pedagang baru saja pulang usai jam operasional pasar sehingga banyak dari mereka tidak bisa menyelamatkan dagangannya.

Kerugian yang ditimbulkan cukup besar, mencapai kisaran Rp 800 juta.

Toni (38), seorang pedagang, masih diberkahi keberuntungan. Toko bajunya selamat. Padahal, titik api tepat di belakang tokonya, hanya terpaut tiga meter.

"Tapi tetap saja kemarin itu sangat mendebarkan," ujar Toni saat ditemui di lokasi pasar Ngadiluwih, Senin (9/5/2022).

Pemilik toko baju Yeni itu menceritakan, saat itu dirinya sudah pulang ke rumah yang berjarak sekitar satu kilometer dari pasar. Di rumah, dia juga menjalankan usaha penjualan es degan.

Tiba-tiba, seorang keponakannya yang bertugas menjaga toko baju mengabarkan kalau pasar kebakaran.

"Jualan es degan saya tinggal begitu saja. Rumah juga tidak saya kunci. Saya langsung balik ke pasar," lanjutnya.

Sesampainya di toko, Toni melihat api sudah sangat besar dan kepulan asap membumbung tinggi.

Dia dan keluarga, juga dibantu warga sekitar, segera mengevakuasi seluruh barang dagangannya ke tempat yang aman.

"Saya taruh di seberang jalan sana," ujarnya sambil menunjuk seberang jalan depan toko.

Dia mengaku tidak bisa membayangkan jika tokonya itu turut terbakar. Bisa-bisa, dia mengalami rugi besar karena stok dagangan di toko cukup banyak.

"Total isi toko kalau diuangkan bisa mencapai Rp 900 juta," ucapnya sambil mensyukuri keadaannya.

Dia berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan semua barang-barang yang ada di warungnya itu.

"Tabung elpiji juga saya keluarkan," ucapnya.

Menurutnya, saat itu semua pedagang yang masih berada di pasar dilanda kepanikan sehingga berlomba-lomba mengevakuasi barang-barang.

"Yang paling dikhawatirkan itu pemadaman waktunya tidak nutut, keburu api menjalar ke mana-mana," ungkapnya.

Sebab, menurut Imam, api yang berasal dari salah satu kios yang berada di tengah, cukup cepat menyebarnya. Hal itu karena selain angin yang bertiup kencang, juga kondisi kios yang mayoritas terbuat dari kayu.

Sebelumnya diberitakan, belasan unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan dan dibantu warga berhasil memadamkan api sekitar tiga jam setalah kejadian kebakaran awal.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu. Namun, puluhan kios milik pedagang hangus.

Usai kebakaran itu, pemerintah setempat berencana merelokasi supaya para pedagang bisa segera berkativitas seperti sedia kala.

Lokasi relokasi itu sendiri masih berada di dalam lokasi pasar dan disiapkan sebanyak 100 lapak semi permanen.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/09/175235578/cerita-pedagang-pasar-ngadiluwih-kediri-berjibaku-selamatkan-dagangan-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke