Salin Artikel

Cemburu, Remaja di Jember Tusuk Pria yang Bonceng Pacarnya

JEMBER, KOMPAS.com – MRM (22) warga Desa Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diamankan jajaran Kepolisian Resor Jember pada Kamis (5/5/2022). Remaja tersebut diamankan karena telah membacok WB, warga Desa Serut hingga meninggal dunia.

Kejadian itu bermula ketika WB dan MRB bertengkar di depan Lippo Mall di Kecamatan Kaliwates. Kemudian, pihak sekuriti tempat belanja itu melerai keduanya.

Usai bertengkar, tersangka MRM masih menantang untuk berkelahi dengan WB di tempat yang sepi, yakni di Dusun Badean Desa Serut. MRM tidak terima pacarnya keluar dan berboncengan dengan korban WB.

"Korban dan pacar tersangka ini sama-sama bekerja di Lippo Mall Jember, namun lain stan atau toko,” kata Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo saat konferensi pers, Senin (9/5/2022).

Setelah itu, korban WB pergi dan berboncengan menggunakan sepeda motor dengan pacar tersangka. Sedangkan tersangka MRM naik sepeda motor sendirian berada di belakang kendaraan korban.

Namun, korban tidak menuju tempat yang disebut tersangka untuk bertengkar. Korban menuju ke lokasi yang di sana ada banyak teman korban yang sedang menunggu.

“Diperkirakan korban sudah menghubungi teman-temannya untuk kumpul di TKP,” tambah dia.

Setelah sampai di lokasi, antara pelaku dan korban berhenti kemudian berkelahi lagi. Tersangka MMR mengetahui bahwa di tempat perkelahian itu ada teman-teman korban. Akhirnya, tersangka mengeluarkan pisau kecil dari dalam jok sepeda motornya.

“Pisau tersebut kemudian ditusukkan ke leher korban,” ujar dia.

Mengetahui hal itu, sejumlah teman korban berusaha membantunya, namun tersangka langsung kabur melarikan diri dengan mengendarai sepeda motornya dan dikejar oleh teman-teman korban.

“Sebagian teman-temannya korban ini juga ada yang mengantarkannya ke Puskesmas Panti,” tambah dia.


Dalam perjalanan, rantai sepeda motor tersangka putus sehingga diparkir di rumah kosong. Tersangka MRM lari menuju tempat yang jauh dan tidak berhasil dikejar oleh teman-teman korban.

Sementara korban masih dalam keadaan sadar dan bisa diajak komunikasi. Namun, karena lukanya serius, korban dirujuk ke RS Soebandi Jember. Setelah dilakuan perawatan dan operasi, korban meninggal dunia pada Jum'at (6/5/2022).

Selanjutnya, pihak keluarga korban melaporkan kasus tersebut pada pihak kepolisian. Petugas Polsek Panti melalui keluarga tersangka meminta tersangka untuk menyerahkan diri.

“Akhirnya tersangka dapat diamankan ke Polsek Panti,” tambah dia.

Barang bukti berupa pisau yang digunakan oleh tersangka untuk menusuk leher korban masih belum ditemukan. Menurut pengakuan tersangka, pisau tersebut dibuang.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal tindak pidana penganiayaan dengan menggunakan sebilah pisau kecil sehingga korban meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 ayat (2) dan atau ayat (3) KUHP.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/09/171008878/cemburu-remaja-di-jember-tusuk-pria-yang-bonceng-pacarnya

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com