Salin Artikel

Sebaran Sapi Terjangkit PMK di Gresik Meluas di 26 Desa, 7 Kecamatan

Padahal Indonesia sudah dinyatakan terbebas dari penyakit menular tersebut dengan kasus terakhir pada tahun 1986.

Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan, jumlah hewan sapi ternak yang terjangkit PMK di Gresik terus bertambah, dengan sebaran yang terus meluas.

Hal ini seiring laporan yang diberikan oleh para peternak, serta identifikasi oleh tim kesehatan hewan yang bertugas di lapangan.

Sapi terjangkit PMK yang semula hanya diketahui terdapat di lima kecamatan, kini sudah terkonfirmasi menyebar di tujuh kecamatan yang ada di Gresik.

Dari total populasi sapi di kandang yang diidentifikasi berjumlah 959 ekor, sebanyak 729 ekor sapi di antaranya terindikasi terjangkit PMK. Bahkan, 13 ekor sapi di antaranya mati.

"Sudah ada di tujuh kecamatan, dua puluh enam desa. Tujuh kecamatan itu Wringinanom, Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, Kedamean serta Driyorejo," ujar Eko, saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2022).

Untuk mengantisipasi penyebaran yang semakin meluas, Pemkab Gresik dalam hal ini Dinas Pertanian Gresik sudah menginstruksikan kepada pihak pengelola pasar hewan melakukan penutupan sementara waktu.

"Baik pasar hewan yang berada di Balongpanggang, Benjeng, Panceng serta Dukun, dilakukan penutupan sementara waktu," ucap Eko.

Dikunjungi Khofifah

Gubernur Khofifah bahkan terjun memantau kondisi lapangan. Salah satunya di peternakan sapi milik Subakri (72) yang berada di Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Sabtu (7/5/2022).

Dalam kunjungannya, Khofifah mengatakan PMK menular melalui embusan udara.

Penanganan sapi yang sudah terkonfirmasi PMK, kata Khofifah, dilakukan mirip seperti penyakit Covid-19, yakni dilakukan isolasi.

"Lalu yang memungkinkan transmisi lagi adalah, ketika hewan ternak bergerak, maka yang di dalam jangan keluar dan yang di luar jangan masuk. Ini mirip dengan pola penanganan Covid-19, maka perlu proses isolasi, perlu karantina," ujar Khofifah, kepada awak media saat berkunjung ke Desa Kedungpring, Sabtu.

Selain menganjurkan tempat isolasi bagi ternak sapi yang terjangkit PMK, Khofifah juga menginstruksikan supaya pasar hewan tutup sementara waktu.

Penutupan pasar hewan ini dinilai cukup krusial, guna membatasi dan meminimalkan penyebaran PMK pada hewan yang terjadi saat ini.

"Tutup dulu sementara, supaya tidak terjadi transmisi antara ternak yang terkonfirmasi positif dengan yang tidak. Jangan ada interaksi antara ternak yang sudah terkonfirmasi positif, dengan yang masih sehat," ucap Khofifah.

Khofifah menjelaskan, PMK yang terjadi pada ternak sapi saat ini juga memungkinkan menular pada hewan lain seperti kambing, kerbau dan domba.

Meski menurutnya daging sapi berpenyakit PMK tidak berbahaya dikonsumsi, tetapI dibutuhkan keseriusan dari semua pihak supaya penyebaran PMK dapat dibatasi.

"Dagingnya tidak. Jadi kita kemarin dari pagi itu sudah rapat berlapis-lapis, kalau dagingnya itu tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Tetapi kan kita ingin daging yang juga sapi-sapinya sehat, sebentar lagi juga udah mau Idul Adha," tutur Khofifah.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/09/155006678/sebaran-sapi-terjangkit-pmk-di-gresik-meluas-di-26-desa-7-kecamatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke