Salin Artikel

Para Pedagang Pecel Lele Sebar Uang Saat Pulang Kampung ke Lamongan

Kegiatan tersebut berupa memberikan uang kepada warga desa setempat dengan cara ditebar atau dilempar ke udara dan diperebutkan oleh warga.

Tradisi ini biasa disebut sebagai udik-udikan dan sudah dilakukan sejak masa lampau.

Agenda tersebut dilaksanakan oleh Persatuan Perantauan Warga Bugoharjo (PPWB) yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang pecel lele dan sea food, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mereka kebetulan mudik ke kampung halaman di Lamongan pada Lebaran tahun ini, Minggu (8/5/2022).

Salah seorang warga perantauan yang tergabung dalam PPWB Ahmad Yusuf mengatakan, agenda ini murni gagasan dari mereka yang tergabung dalam persatuan, sebagai bentuk rasa bersyukur dan sekaligus berbagi untuk memberikan manfaat kepada warga lain di Desa Bugoharjo.

"Seluruh perantauan berkomitmen, ingin memberikan manfaat kepada sesama dan kemajuan Desa Bugoharjo. Salah satunya dengan cara seperti ini, untuk sumbangsih bagi warga," ujar Yusuf, kepada awak media di Lamongan.

Selain 'ritual' udik-udikan, PPWB dalam kesempatan ini juga menggelar khitan gratis bagi warga Desa Bugoharjo.

Selain tidak dipungut biaya, peserta khitan diberikan paket berupa seperangkat perlengkapan untuk shalat serta uang saku. Di mana khitan gratis, sempat diikuti sebanyak 18 anak.

"Kami juga menyelenggarakan istighasah kubro dan pengajian, dalam rangkaian halal bi halal kali ini," ucap Yusuf, yang merantau di Kota Malang.


Kegiatan sosial yang digelar oleh PPWB, mendapat sambutan antusias warga, terutama dari kalangan anak-anak.

Salah satunya adalah Faisal Hakim (13), yang turut berpartisipasi saat udik-udikan dan juga peserta khitan gratis.

Faisal mengaku senang, karena bisa pulang membawa uang dan juga dapat mengikuti khitan secara gratis tanpa membebani orangtua.

"Senang sekali. Ini dapat banyak uang dan mau saya pakai untuk jajan. Ini saya juga dapat sunat (dikhitan) gratis," kata Faisal.

Ali warga Desa Ngambeg, yang berlokasi tidak jauh dari Desa Bugoharjo menambahkan, agenda dan kegiatan sosial yang dilaksanakan PPWB memang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Biasanya, dilakukan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.

"Hanya dua tahun kemarin tidak dilaksanakan, bersamaan dengan pandemi Covid-19," tutur Ali.

Ali juga menilai, apa yang dilaksanakan oleh PPWB terbilang cukup positif, dalam membantu dan berbagi kepada sesama warga.

Meski menurutnya, cara berbagi yang dilakukan terbilang unik.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/09/125302278/para-pedagang-pecel-lele-sebar-uang-saat-pulang-kampung-ke-lamongan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke