Salin Artikel

Indahnya Pantai Pulau Cina, Wisata Alam Tersembunyi di Bawean Gresik

GRESIK, KOMPAS.com - Selama ini tak banyak orang yang tahu, bila Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, memiliki banyak destinasi wisata yang cukup indah untuk mengisi waktu liburan.

Secara geografis, Pulau Bawean terpisah dari daratan Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pulau ini terbagi menjadi dua kecamatan yakni Tambak dan Sangkapura.

Pulau ini menyimpan segudang destinasi wisata alam yang menawan dan masih asri.

Seperti pantai Pulau Cina, Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak, Gresik. Di sini, wisatawan bisa menikmati pemandangan lepas pantai dan keindahan laut.

Tak hanya itu, Pantai Pulau Cina juga memiliki keindahan bawah laut yang masih alami.

Selain keindahan alam, pengelola wisata Pantai Pulau Cina juga menyiapkan berbagai wisata air seperti banana boat dan snorkeling yang dilengkapi sejumlah alat keselamatan.

Bagi wisatawan yang ingin bersantai di pinggiran pantai, bisa memanfaatkan gazebo di pinggiran pantai. Sambil bersantai, wisatawan bisa membakar ikan laut segar.

"Wisatawan bisa menikmati pantai Pulau Cina, mulai dari pinggir pantai hingga ke tengah laut," ujar Kepala Desa Telukjatidawang Fahrur Razi, mewakili pengelola wisata pantai Pulau Cina, Jumat (6/5/2022).

Pantai Pulau Cina merupakan obyek wisata yang dikembangkan Pemerintah Desa (Pemdes) Telukjatidawang.

Pengembangan tempat wisata tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian bagi warga setempat.

Walaupun lokasi pantai ini terbilang jauh. Jarak dari Pelabuhan Sangkapura sekitar 17 kilometer dan dari Bandara Harun Tohir Bawean sekitar 11 kilometer.

Meski demikian, pengunjung dijamin bakal puas usai liburan, termasuk musim libur lebaran saat ini.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan di pantai Pulau Cina dapat menyewa perahu melalui dermaga desa setempat atau di Dusun Dedawang, seharga Rp 20.000 per orang.

Bila berkenan, pengunjung juga dapat melakukan snorkeling untuk menikmati keindahan dalam laut atau dapat menikmati banana boat, dengan harga Rp10.000 untuk tiga trip.

"Ini salah satu inovasi untuk wisata di Desa Telukjatidawang,” ucap Fahrur.

Fahrur menjelaskan, selama ini para pengunjung menikmati pantai Pulau Cina hanya di sekitar rumah apung, snorkeling, atau bakaran ikan di gazebo yang disediakan. Dengan jumlah pengunjung per hari, berkisar antara 100 hingga 200 wisatawan.

Namun sejak banana boat hadir sebagai salah satu hiburan di Pantai Pulau Cina, jumlah pengunjung mulai meningkat.

Bahkan dalam momen Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung meningkat cukup signifikan, lantaran banyak warga Bawean yang merantau mudik ke kampung halaman.

"Sejak H+2 Hari Raya Idul Fitri, rata-rata wisatawan sekitar 500 sampai 700 orang. Banyak rombongan dari desa-desa, baik dari Kecamatan Sangkapura maupun Tambak,” kata Fahrur.

Fahrur menambahkan, kendati jumlah pengunjung meningkat cukup signifikan, pihak pengelola wisata pantai Pulau Cina tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai ketentuan.

Terlebih, ancaman pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum berakhir.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/06/161240778/indahnya-pantai-pulau-cina-wisata-alam-tersembunyi-di-bawean-gresik

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com