Salin Artikel

Gunakan Hitungan "Waljiro", Jemaah Aboge di Probolinggo Shalat Id Hari Ini

Aliran tersebut memang selalu berbeda dengan pemerintah terkait penentuan 1 Ramadhn maupun 1 Syawal. Aliran Aboge sering kali lebih lambat satu atau dua hari dari pemerintah.

Hal ini dikarenakan Jemaah Aboge berpedoman pada kitab Mujarrobat atau kitab Jawa Kuno dalam penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.

Jemaah Islam Aboge tersebar di sejumlah lokasi. Salah satunya, di Desa Wringinanom, Kecamatan Kuripan, mengikuti shalat Id di mushola setempat.

Susanto, warga yang mudik ke rumah istrinya di Kuripan mengatakan, penganut Islam aliran Aboge mengikuti shalat Idul Fitri dengan penuh hikmat. Bahkan banyak jemaah yang akhirnya shalat di halam mushola setempat sambil menggelar karpet dan koran.

"Pria, wanita, dan anak-anak, kompak shalat Id tadi. Sekitar puluhan orang. Rindu kami yang tidak mudik ke kampung halaman dua tahun karena Pandemi Covid-19, terbalas tahun ini," kata Susanto saat dihubungi Kompas.com.

Dia mengatakan, sebelum shalat, warga meneriakkan takbir kemenangan setelah sebulan berpuasa. Lalu dilanjutkan dengan shalat Id dua rakaat berjamaah.

Setelah itu, imam salat memberikan ceramah Idul Fitri yang mengajak masyarakat bersyukur diberi kesehatan hingga bisa bertemu keluarga dalam momen Lebaran.

"Aliran Aboge tidak ada perbedaan dengan ibadah dan bacaan dengan kaum muslim pada umumnya. Yang berbeda hanya penentuan tanggal saja," tuturnya.

Tokoh Aboge Kiai Buri Bariyah menjelaskan, jemaah Islam Aboge menetapkan 1 Syawal dan Salat Idul Fitri 1443 Hijriah pada Rabu Kliwon.

"Kami menggunakan hitungan Waljiro (satu Syawal siji loro). Metode ini sudah tradisi turun temurun dari nenek moyang. Kami berpedoman pada kitab Mujarrobat. Setiap hari keagamaan tahun depan sudah diketahui oleh jemaah Aboge," kata Kiai Buri.

Dia menegaskan, tidak ada perbedaan bacaan maupun ritual dengan kaum muslimin pada umumnya. Menurutnya yang berbeda dalam hal cara berhitung untuk menetapkan 1 Syawal. 

Seperti diketahui, pemerintah menentukan 1 Syawal dengan menggunakan rukyah maupun hisab.

Diberitakan sebelumnya, jemaah Alif Rebo Wage (Aboge) di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, baru mulai melaksanakan ibadah puasa dan menetapkan 1 Ramadan 1443 H pada hari ini, Senin (4/4/2022).

Penentuan 1 Ramadhan juga merujuk pada kitab Mujarobat. 

"Namanya rumus Danamro (Ramadhan Enem Loro). Berdasarkan rumus itu, kami puasa hari ini, Senin, dan mulai tarawih tadi malam," ujar Kiai Buri.  

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/04/224319478/gunakan-hitungan-waljiro-jemaah-aboge-di-probolinggo-shalat-id-hari-ini

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com