Salin Artikel

H-4 Lebaran, Arus Kendaraan di Blitar Naik 30 Persen

BLITAR, KOMPAS.com - Kepadatan arus lalu lintas di ruas-ruas jalan nasional di wilayah Kabupaten dan Kota Blitar, Jawa Timur, mulai mengalami peningkatan pada H-4 Lebaran, Kamis (28/4/2022). Pihak kepolisian setempat memperkirakan volume kenaikan arus kendaraan berkisar antara 20 persen hingga 30 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Blitar AKP I Kadek Adhitya Yasa Putra mengatakan, kepadatan arus lalu lintas di ruas jalan nasional yang menghubungkan Blitar dan Malang mengalami kenaikan sekitar 30 persen.

"Sampai hari ini arus lalu lintas masih lancar, hampir tanpa kendala berarti, tanpa kemacetan. Pantauan kami di lapangan, saat ini kenaikan arus lalu lintas baru sekitar 30 persen," ujar Kadek kepada Kompas.com, Kamis.

Kenaikan arus lalu lintas, kata Kadek, ditandai dengan mulai banyaknya kendaraan roda dua dan roda empat berpelat nomor luar wilayah terutama pelat nomor Jabodetabek dan Surabaya yang melintas di ruas jalan nasional.

Menurut Kadek, kepadatan arus lalu lintas akan terus meningkat seiring dengan semakin dekatnya hari raya Idul Fitri 2022. Pihaknya memprediksi, puncak kepadatan arus lalu lintas di Blitar akan terjadi pada 29 April.

"Kalau kita lihat hari ini, pemudik dari kota-kota besar sudah mulai tiba atau melintasi wilayah Blitar. Perkiraan kami, puncak kepadatan akan terjadi pada Minggu atau Senin pekan depan," jelasnya.

Pihaknya akan memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan skema one way di dua atau tiga titik di sepanjang ruas jalan nasional Blitar-Malang jika terjadi kepadatan lalu lintas.

Pemberlakuan sistem one way ini bertujuan untuk mengantisipasi supaya tidak ada kemacetan.

"Misalnya di simpang empat Terminal Kesamben, traffic light akan berkedip warna kuning, ruas jalan disekat, dan kendaraan yang hendak masuk ke ruas jalan nasional harus berbelok kiri mengikuti arus utama," jelas Kadek.


Pihaknya juga akan membatasi operasional kendaraan barang, terutama truk pasir. Dikatakan Kadek, truk pasir hanya boleh beroperasi setelah pukul 24.00 WIB hingga waktu subuh.

Pengecualian diberikan pada kendaraan barang yang mengangkut minyak goreng dan barang kebutuhan pokok (sembako).

Kepala Kepolisian Resor Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, pihaknya akan menerjunkan petugas di simpul-simpul rawan kemacetan selama periode puncak kepadatan arus lalu lintas di wilayahnya.

"Di persimpangan-persimpangan jalan yang dilengkapi traffic light pengaturan lalu lintas akan kita lakukan secara manual oleh petugas. Lampu traffic light akan kita nyalakan kuning," ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/28/233941278/h-4-lebaran-arus-kendaraan-di-blitar-naik-30-persen

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com