Salin Artikel

Cerita Amanda, Siswi SMK di Surabaya yang Tunggak Uang Sekolah dan Tak Mampu Bayar Kontrakan

Sejak ibunya meninggal karena penyakit komplikasi pada Juli 2021, Amanda harus berjuang sendiri. Ayahnya pun telah lama pergi sejak bercerai dengan almarhumah ibunya saat Amanda masih berusia 3 tahun. 

Selain kesulitan membayar biaya sekolah, Amanda sebelumnya juga hampir kehilangan tempat berteduh setelah rumah yang ditinggali habis masa kontraknya pada April ini. 

Beruntung pemilik kontrakan berbaik hati memberi kelonggaran bagi Amanda untuk mencicil biaya kontrak sebesar Rp 8 juta per tahun. Ia juga mengaku dibantu dari hasil pinjaman sebesar Rp 2 juta.

Siswi kelas 2 SMK swasta di kawasan Surabaya Utara ini mengaku sempat menghubungi ayahnya untuk meminta bantuan.

Namun ayahnya itu tak sanggup memberi bantuan karena masih menganggur. 

“Saya sempat menghubungi ayah terkait tunggakan biaya sekolah. Tapi sudah lepas tangan, karena saat ini saja ayah sudah tidak bekerja lagi. Masih nganggur,” ungkapnya saat ditemui di rumah kontrakannya di Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Rabu (27/4/2022)..

Untuk memenuhi biaya hidup serta kebutuhan lainnya, Amanda membantu kerabatnya yang membuka usaha laundry kilo rumahan tak jauh dari rumah kontrakannya.

“Sepulang sekolah atau pas lagi sekolah online, saya sering menghabiskan waktu untuk membantu bude di tempat laundry,” ujar Amanda.

Dibantu bayar tunggakan

Namun Amanda kini bisa bernapas lega setelah ada komunitas sosial yang membantunya.

Melalui Komunitas Tolong Menolong (KTM), Amanda dibantu membayar cicilan tunggakan biaya sekolah, dan kini namanya juga sudah masuk dalam data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Alhamdullilah,” ucap Amanda.

Daniel Lukas Rorong, Ketua KTM membenarkan Amanda telah masuk MBR usai didaftarkan di www.epemutakhirandata.surabaya.go.id

Pihak Kelurahan Morokrembangan dan Kecamatan Krembangan juga langsung bergerak cepat sehingga nama Amanda sekarang sudah masuk dalam database MBR.

Daniel mengungkapkan, akibat menunggak bayar sekolah sebelum lulus pada 2020, ijazah Amanda saat SMP sempat ditahan. 

"Sebelumnya ditahan, tapi sekarang ijazah  boleh diambil meski masih ada tunggakan Rp 2,5 juta setelah Dinas Pendidikan Kota Surabaya turun tangan," ungkap Daniel.

KTM sendiri telah menyanggupi untuk membantu mencicil tunggakan biaya sekolah yang belum terbayar sejak Amanda masuk SMK.

Tunggakan tersebut mulai dari uang pangkal, SPP, sampai biaya daftar ulang yang mencapai Rp 8.075.000

“Karena saya melihat optimisme dan semangatnya untuk tetap melanjutkan sekolah sampai lulus di tengah keterbatasan. Oleh karena itu, KTM akan membantu mencicil tunggakan biaya sekolah Amanda sampai lunas, bahkan sampai lulus,” janjinya.

Daniel menuturkan, pihak sekolah sebenarnya sudah memberikan kelonggaran bahkan memaklumi kondisi yang dialami oleh Amanda sehingga memberikan keringanan berupa angsuran serta potongan untuk SPP tiap bulannya.

“Intinya, Amanda harus tetap bersekolah dan bisa lulus SMK tanpa terbebani lagi masalah tunggakan biaya yang belum terbayar lunas,” harap Daniel.

Ia juga menyampaikan terima kasih pada donatur KTM dan Pemkot Surabaya sehingga Amanda dapat melanjutkan pendidikannya hingga kelak lulus SMK tahun depan.

Daniel berharap Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya dapat membantu Amanda secara konsisten, karena semangat belajar yang tinggi sehingga layak mendapatkan hak pendidikan.

"Anak seperti Amanda ini harus tetap dikawal agar dia tetap mendapatkan hak belajarnya. Semoga Pemprov Jatim dan Pemkot tetap konsisten mengawal masa depan Amanda," pungkas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/28/132121978/cerita-amanda-siswi-smk-di-surabaya-yang-tunggak-uang-sekolah-dan-tak-mampu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke