Salin Artikel

Kisah Nenek Poninten Melawan Jambret, Mati-matian Pertahankan Kalung Emas Hasil Tabungannya

Tubuh nenek yang renta dimakan usia itu sempat terjatuh. Namun, ia bangkit lalu berbalik melawan hingga membuat pelaku tersungkur dan berakhir di penjara.

Rupanya kegigihan nenek penjual nasi jagung keliling itu bukan tanpa alasan.

Itu adalah upaya Poninten menyelamatkan kalung seberat 11 gram yang merupakan satu-satunya harta hasil menabungnya selama ini.

"Beliau mempertahankan mati-matian karena kalung itu hasil menabungnya selama ini," ujar Kapolsek Pagu AKP Agus Sudarijanto kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Harta itu dari uang yang dikumpulkannya sedikit demi sedikit dari hasil jerih payahnya berjualan nasi ampok atau nasi jagung berkeliling.

"Paling sehari omzetnya kisaran Rp 35.000," lanjut Sudarijanto.

Ada pun akibat pergumulan itu, Poninten yang tinggal serumah dengan dua anaknya itu mengalami luka memar ringan pada punggung sebelah kanan.

Perihal kegigihan Poninten itu, membuat pihak kepolisian dan Bhayangkari mengapresiasinya dengan mengunjungi rumahnya, Senin (25/4/2022).

Selain mengapresiasi, rombongan itu juga memberikan paket bingkisan dan bantuan uang tunai.

Menurut Sudarijanto, apa yang dilakukan Poninten adalah inspirasi bagi masyarakat untuk bertindak berani karena benar.

Selain itu, ia menganggap Poninten sebagai sosok Kartini tangguh yang tetap berjuang meski usia tak lagi muda.

"Berjiwa Kartini," kata mantan Kapolsek Plosoklaten, Kediri ini.


Kapolsek juga memastikan akan mengembalikan kalung yang kini menjadi barang bukti itu setelah kasusnya dinyatakan selesai.

"Bahkan kalau sampai hilang, saya akan menggantinya," ujarnya.

Ada pun BC (31), pelaku penjambretan, saat ini masih ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Warga Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri, itu sempat menyampaikan penyesalannya dan meminta maaf kepada Poninten.

Momentum itu disampaikannya sesaat setelah diamankan warga. Namun Poninten menolaknya dan menyerahkan kasusnya kepada polisi.

Sebelumnya, peristiwa penjambretan itu terjadi di Dusun Bogangin Kidul, Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Selasa (19/4/2022).

Modus yang dipakai oleh pelaku juga tidak biasa, yakni menggunakan cakar ayam atau potongan daging ayam mentah untuk menggaet korbannya.

Daging itu pura-pura diberikan kepada korban dengan sasaran perempuan yang dianggapnya lemah, seorang diri, dan tengah mengenakan perhiasan.

Saat korbannya fokus menerima bungkusan berisi daging itu, pelaku secepat kilat menjambret perhiasan lalu kabur dengan motor.

Namun saat itu aksi pelaku gagal. Poninten yang sempat terjatuh saat penarikan kalung, bergegas berdiri lalu menghalau dengan menarik jas hujan yang dikenakan pelaku.

Itu membuat pelaku tidak bisa mengendalikan motornya hingga akhirnya terjatuh dan massa berdatangan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/27/041300678/kisah-nenek-poninten-melawan-jambret-mati-matian-pertahankan-kalung-emas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke