Salin Artikel

Ini Titik-titik Rawan Kecelakaan Lalu Lintas di Blitar Selama Arus Mudik Lebaran

Pemetaan ini juga dipengaruhi oleh prediksi ledakan pemudik pada periode libur Lebaran tahun ini, setelah masyarakat tidak dapat leluasa menjalankan mudik selama dua tahun terakhir.

Kepadatan arus lalu lintas akan terjadi di jalan-jalan yang merupakan jalur utama penghubung antardaerah. Pada saat yang sama, risiko kecelakaan lalu lintas meningkat.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Ipda Heri Irianto mengatakan, belasan kilometer ruas jalan nasional yang berada di sisi paling timur Kabupaten Blitar merupakan titik paling rawan kecelakaan lalu lintas selama periode mudik lebaran.

"Ruas jalan mulai dari Kecamatan Selorejo yang berbatasan dengan wilayah Malang hingga Terminal Kesamben merupakan salah satu ruas yang paling rawan laka (kecelakaan)," ujar Heri kepada wartawan, Minggu (24/4/2022).

Kerawanan di ruas jalan tersebut, kata Heri, disebabkan oleh banyaknya tikungan. Selain itu, tambahnya, posisi di wilayah perbukitan membuat banyaknya jalan menurun atau pun menanjak.

Padahal, meskipun ruas jalan tersebut merupakan jalan nasional namun aspal jalan tidak terlalu lebar.

"Selama terjadinya arus mudik atau balik, banyak pengguna jalan yang menempuh perjalanan jauh sehingga pengemudi berada pada kondisi lelah, kurang konsentrasi atau pun mengantuk," ujarnya.


Kondisi tersebut, ujarnya, merupakan faktor penyebab meningkatnya kerawanan kecelakaan lalu lintas terlebih jika ditambah dengan medan jalan berupa perbukitan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang sedang mudik terutama pengemudi kendaraan untuk selalu menjaga kesehatan dan segera beristirahat jika sudah mengemudi cukup lama," ujarnya.

Heri mengatakan di ruas tersebut juga terdapat potensi kepadatan hingga kemacetan lalu lintas karena merupakan jalur pemudik dari arah Malang, Lumajang dan sebagian Pasuruan yang hendak menuju Blitar atau arah Tulungagung.

Jalur tersebut, ujarnya, juga menjadi jalur utama bagi pemudik dari arah Blitar, Tulungagung menuju ke arah Malang.

"Namun hingga hari ini kenaikan kepadatan arus lalu lintas baru sekitar 25 persen dibandingkan situasi normal," ujarnya.

Selain ruas tersebut, kata Heri, dua ruas jalan yang masing-masing menuju ke lokasi wisata alam Pantai Serang di Kecamatan Panggungrejo dan Pantai Tambakrejo di Kecamatan Wonotirto juga merupakan titik rawan kecelakaan.

Namun, lanjut Heri, kerawanan di dua ruas jalan tersebut baru akan meningkat pada H+2 lebaran ketika masyarakat mulai berbondong-bondong berwisata bersama keluarga setelah menjalani tradisi saling berkunjung ke rumah sanak keluarga.

Kerawanan di dua ruas jalan tersebut, ujarnya, disebabkan oleh ukuran jalan kabupaten yang sempit ditambah dengan keberadaannya di area perbukitan karst yang membentang di wilayah selatan Kabupaten Blitar hingga garis pantai selatan.

"Di dua ruas jalan tersebut Satlantas Polres Blitar akan memberlakukan kebijakan buka-tutup. Ketika jumlah kendaraan yang masuk sudah cukup banyak, jalan menuju ke sana akan ditutup," ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/24/143853378/ini-titik-titik-rawan-kecelakaan-lalu-lintas-di-blitar-selama-arus-mudik

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com