Salin Artikel

Pembatas Jalan Jembatan Tunggulmas di Kota Malang Dirusak Orang Tak Dikenal

Kejadian tersebut diunggah melalui video dari akun Twitter @yusufgunawan pada Minggu (24/4/2022).

Dalam video berdurasi 45 detik itu terlihat salah satu petugas kepolisian memegang besi bekas perusakan.

"Buka paksa, sudah dilas digergaji lagi, disirkel ini, dulunya seperti ini supaya masyarakatnya enggak masuk, lah kok digergaji, diputus, biar bisa nerobos, biar bisa masuk, biar macet lagi maksudnya, yo opo seh, ker ker," kata pria dalam perekam video tersebut yang belum diketahui namanya.

Perlu diketahui, penutupan jalan dari arah Kota Batu menuju Jembatan Tunggulmas bertujuan mengurai kepadatan arus kendaraan bermotor yang melintas selama momen Lebaran.

Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Yoppi Anggi Khrisna mengatakan pada Sabtu (23/4/2022) pihaknya sudah melakukan pengelasan terhadap ujung pembatas jalan menuju Jembatan Tunggulmas.

Sebab, sebelumnya pengendara sepeda motor masih saja menerobos melalui ujung pembatas jalan.

"Kemarin (23/4/2022) siang sudah kita lakukan pengelasan di ujung-ujung pembatas jalan tersebut supaya pengendara sepeda motor tidak bisa menerobos, tapi hari ini (24/4/2022) ada orang yang tidak bertanggung jawab yang merusak itu," kata Kompol Yoppi Anggi Khrisna.

Dari pantauan Kompas.com pada Minggu (24/4/2022) sekitar pukul 11.00 WIB, bekas ujung pembatas jembatan yang dirusak diberi water barrier dan tumpukan bebatuan supaya pengendara sepeda motor tidak melintas.

Kompol Yoppi menegaskan, pihak yang merusak ujung pembatas jalan bisa dibawa ke ranah hukum. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polresta Malang Kota.

"Kita cek dulu CCTV siapa yang melepas pembatasnya, nanti koordinasi dengan reserse," katanya.


Dia juga menyampaikan jika ada pengendara sepeda motor yang ketahuan kembali menerobos pembatas jalan Jembatan Tunggulmas, dapat dilakukan penilangan sewaktu-waktu.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Heru Mulyono mengatakan, semenjak adanya Jembatan Tunggulmas seringkali mengakibatkan adanya kepadatan arus kendaraan bermotor.

Pihaknya tengah menyiapkan opsi-opsi rencana melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan itu.

Salah satunya, jembatan tersebut hanya diperbolehkan melintas bagi pengendara dari arah Terminal Landungsari melalui Jalan Raya Tlogomas saja.

"Untuk traffic light kita sudah bersurat ke provinsi, saya sudah bicara ke Kadishub Provinsi beliaunya akan berkoordinasi dengan Bina Marga untuk adanya pelebaran jalan supaya ada dua lajur ke barat jadi antrian masuk ke Tunggulmas dan keluar supaya bisa lancar," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/24/135949478/pembatas-jalan-jembatan-tunggulmas-di-kota-malang-dirusak-orang-tak-dikenal

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com