Salin Artikel

Mobil Dinas Bupati Bojonegoro Dibawa Kabur, Siasat Pelaku Menyamar Montir hingga Ganti Pelat

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (21/4/2022).

Pelaku bernama Firmansyah (24) yang kini telah tertangkap dan ditetapkan sebagai tersangka melakukan sejumlah taktik saat membawa kabur mobil Mitsubishi Pajero itu.

Mengaku sebagai montir

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bojonegoro AKBP Muhammad mengemukakan, pria tersebut mengaku sebagai montir.

Pelaku nekat memasuki rumah dinas Bupati Bojonegoro yang saat itu dijaga oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Kepada petugas, dia mengaku akan memperbaiki mobil dinas.

Petugas yang berada di pos penjagaan pintu depan akhirnya mengizinkan pria itu membawa mobil.

Namun, petugas menyadari adanya kejanggalan usai mengecek jadwal perbaikan mobil.

"Jadi ceritanya pelaku ini datang dan mengaku akan melakukan perawatan mobil. Setelah dicek ternyata hari tu tidak ada jadwal servis," papar dia.

Pelat mobil diganti

Peristiwa itu lalu dilaporkan ke polisi. Jajaran tiap Polsek di Bojonegoro pun selanjutnya melakukan penyekatan.

Mobil tersebut diketahui berada di perbatasan antara Bojonegoro dan Ngawi, tepatnya di wilayah Margomulyo.

"Kami pun melakukan pengejaran, akhirnya mobil tersebut berhasil kita amankan di lampu merah daerah Ngawi," kata dia


Ternyata, pelaku telah mengganti pelat mobil dinas.

"Jadi pelaku F ini yang menguasai mobil dinas dan mengganti pelat nomor merah menjadi pelat nomor hitam palsu," papar dia.

Saat ditangkap, petugas juga mendapati dua orang perempuan di dalam mobil. Rencananya mobil tersebut akan dibawa ke Bekasi.

"Saat diamankan ternyata tidak hanya sopir tapi ada wanita muda dan orangtuanya yang hendak diajak pergi ke Bekasi," kata Kapolres.

Polisi akhirnya menetapkan pria bernama Firmansyah itu sebagai tersangka berdasarkan bukti-bukti penyidikan.

Dia ditetapkan tersangka karena perbuatannya termasuk kategori pencurian.

Aksi pelaku tersebut juga sempat terekam dalam CCTV Pemkab Bojonegoro.

Saat pemeriksaan, pelaku sempat menyebutkan nama dua orang yang diduga pegawai di linkungan Pemkab Bojonegoro.

Namun, berdasarkan rekaman CCTV, pelaku beraksi seorang diri dengan mengenakan baju montir hingga mengeluarkan mobil dinas bupati.

"Iya, sempat menyebut nama dua orang dan ini masih kita dalami dan kembangkan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tuban, Hamim | Editor: Andi Hartik, Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/24/051000278/mobil-dinas-bupati-bojonegoro-dibawa-kabur-siasat-pelaku-menyamar-montir

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com