Salin Artikel

Diduga Gara-gara Beda Pilihan, Pendukung Cakades di Pamekasan Ditebas Pakai Celurit

Penganiayaan yang terekam dalam video dan beredar di grup WhatsApp itu diduga dipicu karena perbedaan pilihan. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pamekasan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Eka Purnama membenarkan peristiwa tersebut.

Menurut Eka, penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis (21/4/2022). Pelaku saat ini sudah ditahan di Polres Pamekasan dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Korban langsung dibawa ke Puskesmas setempat dan menceritakan soal pelakunya,” ungkap Eka, Jumat (22/4/2022).

Hasil pemeriksaan penyidik, penganiayaan itu dilatarbelakangi karena salah paham antara tersangka dengan korban.

Namun Eka enggan menjelaskan jenis kesalahpahaman yang terjadi.

Peristiwa itu bermula ketika Mat Tasid datang ke rumah Sidi, rumah pendukung cakades lawan. 

Dalam pertemuan itu, Mat Tasid terlibat perbincangan dengan Ra'e. 

Tiba-tiba Ra’e menganiaya Mat Tasid menggunakan sebilah celurit hingga mengenai kepala dan membuat kulit kepala korban terkelupas. 

Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan luka berat dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Polisi juga sudah menyita sejumlah barang bukti, di antaranya celurit milik tersangka, baju korban, dan pelaku.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/22/221030978/diduga-gara-gara-beda-pilihan-pendukung-cakades-di-pamekasan-ditebas-pakai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke