Salin Artikel

Ini Jurus Dishub Nganjuk Urai Kemacetan di Kertosono-Mengkreng Saat Mudik Lebaran

Simpang Empat Kertosono merupakan satu dari tiga lokasi yang diprediksi menjadi titik macet di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Titik macet berikutnya ada di Jalan Raya Surabaya-Madiun, tepatnya di Dusun Awar-awar, Desa Mancon, Kecamatan Wilangan. Lalu di jantung Kabupaten Nganjuk.

Sekretaris Dishub Kabupaten Nganjuk Sujito mengatakan, khusus untuk Simpang Empat Kertosono pihaknya memberikan perhatian lebih.

Sebab, persis di timur Simpang Empat Kertosono atau tepatnya di timur Sungai Brantas, terdapat Simpang Tiga Mengkreng di Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Simpang Tiga Mengkreng merupakan salah satu titik rawan macet saat arus mudik dan balik Lebaran 2022, dan menjadi atensi khusus stakeholder terkait.

“Titik macet itu biasanya di Kertosono, Mengkreng, itu sudah pantauan nasional,” tutur Sujito saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (22/4/2022).

Koordinasi dengan kabupaten tetangga

Sementara untuk mengurai kemacetan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah dinas terakit. Dishub Nganjuk juga berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Madiun.

Koordinasi dengan Dishub Kabupaten Madiun ini dilakukan untuk mengatur kendaraan yang datang dari arah barat atau dari Kabupaten Madiun.

“Jadi kalau perjalanan di Nganjuk itu hanya lewat saja, itu kita sudah koordinasi dengan Dishub sebelah, jadi dari Madiun kita arahkan untuk naik tol saja. Kalau dia hanya lewat, kita arahkan naik tol,” tutur Sujito.

Tak hanya dengan Dishub Kabupaten Madiun, kata Sujito, potensi kemacetan di Kertosono-Mengkreng sudah dirapatkan oleh Dishub Provinsi Jawa Timur bersama Dishub kabupaten atau kota lainnya.

“Kemarin hari apa itu kita sudah rapat di Dishub Provinsi. Jadi kita sudah menyampaikan beberapa kesiapan kita antar Dishub, antar kabupaten sudah dikoordinasikan oleh Dishub Provinsi,” sebutnya.

“Sedangkan teman-teman dari Polda (Jawa Timur) juga koordinasinya langsung Polda. Karena Mengkreng itu memang pantauan nasional,” lanjut dia.


Antisipasi Euforia Mudik

Sujito menyebut kemacetan di Kertosono-Mengkreng sebenarnya sudah mulai berkurang saat momen mudik dan balik Lebaran 2021.

Kendati demikian, lanjut Sujito, fakta tersebut tidak bisa menjadi acuan mengingat kasus Covid-19 pada momen lebaran tahun lalu masih tinggi.

“Yang jelas (tahun) kemarin sudah tidak separah biasanya. Cuma yang perlu diwaspadai memang ini kan liburnya cukup lama, 10 hari,” paparnya.

“Kedua, dua tahun masyarakat tidak bisa merayakan lebaran. Berarti ini mungkin akan terjadi lonjakan, ledakan mudik yang luar biasa euforianya,” sambung Sujito.

Oleh karena itu, Dishub Kabupaten Nganjuk telah menyiapkan jalur alternatif untuk mengantisipasi kemacetan salah satunya di Kertosono-Mengkreng.

Jika terjadi kemacetan di Simpang Empat Kertosono, lanjut Sujito, maka pihaknya akan mengalihkan kendaraan dengan tujuan Surabaya ke jalur Patianrowo-Lengkong-Jatikalen-Jombang.

Sementara kendaraan menuju Kediri bisa diarahkan ke jalur Ngronggot-Prambon-Kediri.

“Kemudian agak ke barat kalau mau ke Kediri bisa (lewat) jalur Jogomerto, Tanjunganom, dan ke selatan. Itu beberapa alternatif kalau terjadi kemacetan,” beber Sujito.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/22/154353478/ini-jurus-dishub-nganjuk-urai-kemacetan-di-kertosono-mengkreng-saat-mudik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com