NEWS
Salin Artikel

Jelang Mudik Lebaran, Berikut Titik Rawan Macet di Kota Malang

Pemerintah memprediksi mudik lebaran tahun ini cukup padat. Mengingat, pemerintah melakukan pembatasan kegiatan masyarakat saat mudik lebaran dua tahun sebelumnya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Heru Mulyono memprediksi ada peningkatan arus kendaraan yang melintas mencapai dua kali lipat dari hari biasa saat mudik. Kondisi itu, baik kendaraan masuk dan keluar di Kota Malang.

"Kita ini antara yang keluar sama yang masuk hampir sama, kalau peningkatan di dalamnya bisa sampai 100 persen, diperkirakan tanggal 28 sudah mulai ramai," kata Heru di Balai Kota Malang, Rabu (20/4/2022).

Heru menyebut, tak menutup kemungkinan kemacetan bakal terjadi di sejumlah titik. Ia mencontohkan seperti di Jalan Raya Tlogomas, Jalan Ranugrati, Jalan Muharto menuju pertigaan Jembatan Kedungkandang, dan pertigaan lampu lalu lintas Janti.

"Titik kemacetan saya nggak hafal, banyak sekali, seperti tadi titik baru di Tlogomas, kemudian di Ranugrati jelas langganan, di Jembatan Kedungkandang, Muharto, di Janti," katanya.

Sedangkan Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Supiyan mengatakan, sejumlah lokasi berpotensi macet lainnya adalah, simpang tiga Jalan Borobudur, kawasan sekitar Flyover Arjosari, Jalan Soekarno Hatta menuju Dinoyo.

Kemudian di kawasan Kacuk, Gadang yang mengarah ke perbatasan Kabupaten Malang dan exit tol Madyopuro.

"Titik macet di simpang tiga Borobudur, lonjakan dari Flyover (Arjosari), kemudian sepanjang Jalan Suhat, kemudian Jalan Dinoyo itu, dari arus lalu lintas dari Batu juga, kalau Madyopuro diperkirakan masih normal saat ini," katanya.

Sebanyak 1.000 personel gabungan dalam Operasi Ketupat 2022. Dari jumlah itu, 300 di antaranya merupakan personel polisi.

Meski begitu, ia memastikan, tak ada penyekatan wilayah selama mudik Lebaran 2022.

"Sehingga total ada 1000 petugas gabungan yang dilibatkan, sesuai regulasi yang ada sudah tidak ada penyekatan," katanya.

Pos pengamanan

Kasatlantas Polresta Malang Kota AKP Yoppi Anggi Khrisna mengatakan Polresta Malang Kota akan menyediakan enam pos pengamanan dan satu pos pelayanan selama Operasi Ketupat 2022.

Pos pengamanan dan pelayanan yang ada ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan.

"Di antaranya seperti Pos Pam Sulfat, Pos Pam Borobudur, Pos Pam jembatan UB, Pos Pam Sukun, Pos Pam Gadang, Pos Pam Mitra 1 (Alun-alun), Pos Pam exit tol Madyopuro, Pos Yan stasiun," katanya.

Dia menyampaikan, setiap pos pengamanan dapat mengendalikan antara dua sampai tiga titik kepadatan arus lalu lintas.


Rekayasa lalu lintas

Beberapa rekayasa lalu lintas bakal dilakukan seperti pemberlakuan contra flow atau lawan arus jika terjadi kemacetan parah.

"Seperti di Jalan Ahmad Yani ketika hujan di sisi barat itu kan banjir meluap airnya, kita lakukan contra flow yang dari arah utara ke selatan," katanya.

Selain itu, pada Kamis (21/4/2022), Satlantas Polresta Malang Kota melakukan simulasi rekayasa lalu lintas untuk persiapan arus mudik lebaran mengantisipasi lonjakan kepadatan kendaraan.

Terpantau sepanjang Jalan Ahmad Yani di simpang tiga Borobudur dan simpang tiga MCC (Malang Creative Center) untuk kendaraan yang melintas lurus semua atau tidak boleh berbelok (crossing) meskipun terdapat traffic light.

Termasuk titik-titik putar balik akan diluruskan semuanya. Dari arah utara pengendara hanya diperbolehkan putar balik melalui Flyover Arjosari. Kemudian dari arah selatan hanya diperbolehkan putar balik di dekat hotel Atria.

Selain itu, rencananya untuk Jembatan Tunggulmas, pengendara dari arah Terminal Landungsari diperbolehkan melintas ke pusat Kota Malang untuk memecah kepadatan di kawasan Dinoyo.

Namun dari arah Jalan Saxophone menuju Dau, Kabupaten Malang tidak diperbolehkan melintas di jembatan tersebut atau terlebih dahulu melewati Kota Batu.

Untuk Jembatan Soekarno Hatta, pengendara dari Jalan MT Haryono tidak boleh langsung lurus ke Jalan Mayjend Panjaitan atau berbelok kiri terlebih dahulu dan putar balik di dekat Taman Krida Budaya.

Sedangkan pengendara dari Jalan Soekarno Hatta ke kawasan Dinoyo tidak boleh langsung menuju Jalan MT Haryono atau harus melewati Jalan Mayjend Panjaitan.

Selain itu, untuk penerapan traffic light untuk lampu hijau akan diperlama sehingga diharapkan dapat mengurai kemacetan.

"Yang biasanya hijaunya bisa satu menit, kita lihat prioritas dibuat hijaunya lebih lama dua sampai tiga menit tergantung dari arus lalu lintasnya," kata Yoppi.

Ditanya soal jalan alternatif di Kota Malang, dia mengatakan sebenarnya rata-rata semua jalan sudah padat.

Sehingga pihaknya berupaya untuk membagi secara rata arus kendaraan yang ada supaya tidak terjadi kemacetan hanya di satu titik lokasi saja.

"Kalau di Malang Kota terus terang jalannya sudah lumayan padat, sebenarnya bukan jalan alternatif tetapi membagi rata arus lalu lintas agar tidak macet di satu titik saja, kita ratakan di seluruh wilayah Malang Kota," jelas Yoppi.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/21/143330978/jelang-mudik-lebaran-berikut-titik-rawan-macet-di-kota-malang

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke