Salin Artikel

Banjir Lumajang, Warga Mengungsi dan Butuh Logistik

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sejumlah titik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terendam banjir setelah diguyur hujan pada Rabu (20/4/2022). Ketinggian banjir beragam, mulai dari 30 sentimeter hingga 150 sentimeter.

Sejumlah warga mengungsi akibat banjir tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, banjir itu sedikitnya merencam satu kelurahan dan tiga desa. Yakni Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, tepatnya di Jalan Veteran.

Sedangkan tiga desa yang terendam banjir berada di Kecamatan Sukodono. Banjir paling parah merendam Dusun Krajan, Desa Kutorenon.

Di lokasi itu, tinggi genangan air menacapai 150 sentimeter atau setinggi dada orang dewasa. Akibatnya, beberapa warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsikan diri beserta hewan ternak peliharaannya.

Fattah, seorang warga di Dusun Krajan mengatakan, air mulai datang sekitar pukul 18.30 WIB. Menurutnya, ketinggian air awalnya hanya setinggi mata kaki sehingga warga masih beraktivitas seperti biasa.

Namun, usai shalat tarawih, ketinggian air tiba-tiba naik drastis hingga mencapai ketinggian 150 sentimeter.

"Pukul setengah 7 mulai datang tapi cuma semata kaki, ini tinggi kayak gini barusan saja paling 5 menit yang lalu tiba-tiba langsung naik," ungkap Fattah saat ditemui, Rabu.

Beberapa warga terlihat mulai mengungsikan diri ke rumah warga lain yang belum terendam air dan meminta bantuan logistik karena khawatir air tidak kunjung surut.


Terpisah, Camat Sukodono, Indiryoni mengatakan, banjir yang menimpa warganya berada di tiga desa. Banjir itu akibat luapan Sungai Menjangan dan Bondoyudo.

Pihaknya belum bisa memastikan kerugian yang dialami akibat banjir itu.

"Data sementara tiga desa yang di Kecamatan Sukodono, ini masih didata oleh tim BPBD dan disiapkan bantuan logistik," ujar Indriyoni.

Sementara di Jalan Veteran, meski ketinggian air hanya 30 hingga 50 sentimeter, beberapa kendaraan roda dua dan roda empat terpantau mati mesin dan harus didorong.

"Nggak tahu tiba-tiba mati, mungkin kemasukan air," kata Asmadi, seorang warga yang terpaksa mendorong motornya karena mati mesin.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/21/093417978/banjir-lumajang-warga-mengungsi-dan-butuh-logistik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke