Salin Artikel

6 Bakal Calon Berebut Kursi Rektor UB, Ini Harapan dari Mahasiswa

Ada berbagai harapan yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa kepada para bakal calon rektor yang nantinya terpilih.

Ketua EM (Eksekutif Mahasiswa) UB, Nurcholis Mahendra menginginkan, pemilihan rektor dapat berjalan sesuai prosedur.

Dia berharap rektor yang baru nantinya dapat menjalankan segala janji yang telah disampaikan saat kampanye terbuka.

"Kemudian dapat menerima kritikan dan masukan dari siapa pun khususnya mahasiswa," katanya.

Selain itu, dia meminta rektor terpilih dapat mengevaluasi kekurangan apa saja yang terjadi di periode sebelumnya.

Kemudian memperbanyak aksi positif dengan menjaring aspirasi dari stakeholder yang ada di UB.

Menurutnya dari kalangan mahasiswa menilai selama ini masih ada beberapa hal kebijakan yang dirasa kurang maksimal atau memberatkan. Namun dia belum bisa menjelaskan secara gamblang terkait hal itu.

"Yang jelas, kita ingin dari mahasiswa selalu dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang mana kebijakan tersebut dinilai berdampak langsung kepada mahasiswa," katanya.


Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FISIP UB, Bagus Aditya berharap mahasiswa memperoleh hak berpendapat, hak mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak, dan sebagainya.

"Untuk rektor yang nanti terpilih, besar harapan kami sebagai mahasiswa untuk turut serta merasakan dampak yang ditorehkan oleh rektor yang baru. Universitas ini butuh perubahan, universitas ini butuh reformasi birokrasi yang baik," katanya.

Dia juga mendukung mayoritas calon rektor yang menggaungkan tentang maksimalisasi peran UB dalam bidang pendidikan di ranah Internasional.

Menurutnya untuk menjadikan UB semakin baik maka banyak hal yang harus dilakukan. Dia berharap kepada rektor terpilih nantinya wajib untuk mempunyai sifat kepemimpinan yang optimistis serta dapat membangun rasa percaya kepada mahasiswa.

"Hal-hal lain seperti peningkatan akreditasi, transparansi anggaran, stabilisasi UKT, serta memaksimalkan umur PTNBH di UB yang masih sangat muda, kami harap ini juga menjadi fokus utama rektor terpilih nantinya," ungkapnya.

Dia juga mengkritisi soal aspirasi dari pelaku organisasi kemahasiswaan yang kerap kali ditolak oleh pihak rektorat. 

"Kami harap dengan terpilihnya rektor yang baru, dan bersama dengan MWA (Majelis Wali Amanat) yang masih dapat dikatakan sangat muda umurnya di UB, dapat lebih mendengar aspirasi mahasiswa, dan mengimplementasikannya lewat gebrakan-gebrakan pengembangan SDM di internal rektorat, atau akselerasi reformasi birokrasi di ranah rektorat," ungkapnya.

Perlu diketahui enam bakal calon rektor itu adalah Drs Andy Fefta Wijaya, MDA.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi.

Kemudian juga ada Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE.,MSc dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, juga ada Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian.

Selanjutnya ada Prof. Dr. Marjono,M.Phil dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, juga Prof. Dr. Unti Ludigdo, S.E.,M.Si.,Ak selaku Dekan Fakultas Vokasi dan Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Keenam bakal calon rektor juga memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Salah satunya Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE.,MSc yang juga sebagai Staf Khusus dari Kementerian Keuangan.


Ketua SAU (Senat Akademik Universitas) Universitas Brawijaya, Prof Arifin mengatakan para calon rektor telah bersepakat untuk siap menang dan kalah dengan penuh kesabaran serta keikhlasan. Mereka juga telah melakukan kampanye di hadapan para anggota SAU pada Selasa (19/4/2022).

"Para calon rektor sudah mempersiapkan diri memahami apa sebenarnya tantangan ke depan dari UB, sehingga mereka betul-betul sudah mampu mengetahui apa kekurangan dan kelebihan yang harus dikerjakan nantinya," katanya.

Pada 21 April mendatang, dari enam orang tersebut, dikerucutkan menjadi tiga orang oleh para anggota SAU.

Untuk tahapan selanjutnya akan dilakukan oleh jajaran MWA (Majelis Wali Amanat) UB yang terdiri dari 17 anggota dan berasal dari berbagai unsur.

Seperti Menko Bidang PMK Prof Muhadjir Effendy selaku Ketua MWA UB, kemudian ada juga nama-nama seperti Menkopolhukam Prof Mahfud MD, Sekjen Kementerian PUPR Ir Mohammad Zainal Fatah.

Pada 21 Mei 2022, akan dijadwalkan untuk tahap pemilihan rektor.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/20/131912678/6-bakal-calon-berebut-kursi-rektor-ub-ini-harapan-dari-mahasiswa

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com