Salin Artikel

Jelang Mudik Lebaran, Polisi Simulasi Rekayasa Lalin di Titik Macet Blitar

Salah satu simpul kemacetan yang ada di wilayah hukum Polres Blitar adalah ruas jalan nasional yang melintas di depan Terminal Kesamben, Kecamatan Kesamben.

Kepala Unit Patroli Satlantas Polres Blitar Ipda Lutfi mengatakan, ruas sepanjang sekitar 300 meter di wilayah timur Kabupaten Blitar itu selama ini menjadi simpul kemacetan selama periode mudik lebaran.

Kata Lufti, kemacetan terjadi karena adanya tekanan arus pemudik dari kedua arah, yaitu dari arah Malang menuju ke arah Kota Blitar dan sebaliknya.

"Sementara di tengah ruas itu terdapat simpang empat dengan traffic light. Jadi prinsip rekayasa ini adalah bagaimana meminimalisir gangguan kelancaran arus di jalan nasional," ujar Lutfi kepada Kompas.com, Selasa.

Caranya, kata dia, traffic light di simpang empat tersebut dimatikan selama rekayasa, dan arus kendaraan dari jalan kabupaten di sepanjang ruas jalan itu tidak boleh menyeberangi jalan nasional.

"Di simpang empat itu, kendaraan dari selatan yang masuk ke ruas jalan nasional tidak boleh belok kanan karena kalau belok kanan berarti dia akan menyeberang dan menjadi hambatan kelancaran arus di jalan nasional yang sudah padat," kata dia.

Prinsip yang sama juga berlaku bagi kendaraan dari arah utara, kata dia, tidak diperkenankan belok kanan.

"Akan disediakan titik di kedua ujung ruas untuk pengendara bisa putar balik," jelasnya.

Dengan rekayasa tersebut, ujarnya, diharapkan tidak terjadi situasi bottle neck yang berpotensi muncul di simpang empat akibat pengendara dari jalur jalan yang lebih kecil menyeberang di jalur nasional.

"Traffic light juga dimatikan karena sulit mengatur distribusi durasi lampu hijau atau merah yang tepat ketika tekanan arus lalu lintas tinggi di jalur nasional itu," ungkap Lutfi.

Masih di jalan nasional yang menghubungkan Blitar dan Malang, kata dia, potensi kemacetan juga ada di simpang empat dengan traffic light di Kecamatan Garum yang berdekatan dengan wilayah Kota Blitar.

Prinsip rekayasa yang sama dengan simpang empat Kesamben, kata dia, juga akan diberlakukan di simpang empat Garum.

"Kapan rekayasa kami berlakukan akan bergantung pada situasi dan kondisi perkembangan arus lalu lintas nanti. Jadi petugas yang piket di jalan yang akan melaporkan situasi arus," ujarnya.

Pantau destinasi wisata

Satlantas Polres Blitar, kata Lutfi, memperkirakan peningkatan tajam arus lalu lintas di wilayahnya akan terjadi dalam kurun waktu sekitar satu pekan mulai H+1 hingga H+6.

Lutfi mengatakan, selama kurun waktu tersebut pihaknya juga akan memantau ketat setidaknya empat destinasi wisata yang berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas saat terjadi peningkatan jumlah pengunjung.

Empat destinasi wisata itu adalah Pantai Tambakrejo di Kecamatan Wonotirto, Pantai Serang di Kecamatan Panggungrejo, Kampung Coklat di Kecamatan Kademangan dan Blitar Park di Kecamatan Garum.

Lutfi juga menyebut terjadinya potensi kemacetan di jalur yang berbukit dan berkelok di ruas jalan nasional mulai dari Kecamatan Selorejo yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang hingga Terminal Kesamben di Kecamatan Kesamben.

Di ruas tersebut, kata dia, polisi akan mengintensifkan patroli guna memastikan penanganan cepat jika terjadi masalah yang dapat menimbulkan kemacetan. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/19/190550178/jelang-mudik-lebaran-polisi-simulasi-rekayasa-lalin-di-titik-macet-blitar

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke