Padahal uang tersebut baru saja diambilnya dari bank.
Tak hanya itu, empat perampok tersebut juga melukai tangan Slamet dengan celurit.
Didatangi saat baru saja tiba di rumah
Kapolsek Saradan AKP Afin Choirudin mengemukakan, perampokan terjadi di rumah Slamet di Kecamatan Saradan, Madiun.
Slamet saat itu baru saja pulang setelah mengambil uang ratusan juta di bank.
Diduga para perampok tersebut sudah mengikuti Slamet sejak dari bank tempatnya mengambil uang.
"Jadi awalnya korban ambil uang dari bank sebesar Rp 280 juta, kemudian korban pulang ke rumah," kata dia, Senin (18/4/2022).
Tiba-tiba, empat orang berboncengan dengan dua sepeda motor mendatangi rumahnya.
Rp 280 juta dirampas
Afin mengemukakan, kawanan perampok tersebut lalu merampas uang Rp 280 juta yang diambilnya dari bank.
Uang itu ditaruh di dalam sebuah tas.
Perampok juga sempat menyabetkan senjata tajam hingga tangan kiri Slamet mengalami luka bacokan.
Dia pun harus dirawat di salah satu rumah sakit di Solo, Jawa Tengah.
Kabur ke arah Nganjuk
Afin mengemukakan, dari keterangan tetangga korban yang bernama Aris, dia sempat mendengar suara benturan keras dari rumah korban.
Ternyata warga melihat ada dua orang berboncengan dengan membawa celurit di rumah korban.
Warga sempat mengejar, namun para perampok itu melarikan diri ke arah Kabupaten Nganjuk.
Polisi kini tengah menangani kasus tersebut.
“Kami sementara proses lidik dan menenangkan korban supaya nanti memberikan keterangan,” ungkap Afin.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Andi Hartik)
https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/19/150531778/kisah-slamet-uang-rp-280-juta-raib-dirampas-perampok-bercelurit-tangannya