Salin Artikel

Detik-detik Tunjungan Plaza Kebakaran, Pengunjung yang Sedang Buka Puasa Panik Saat Dengar Alarm

KOMPAS.com - Tunjungan Plaza (TP) 5 di Surabaya, Jawa Timur, terbakar pada Rabu (13/4/2022).

Sejumlah pengunjung menceritakan detik-detik Tunjungan Plaza kebakaran.

Seorang warga, Sabrina, mengaku mendengar alarm saat dirinya berbuka puasa di Tunjungan Plaza 2.

“Ya, alarm mulai bunyi sekitar jam 18.00 WIB,” ujarnya, Rabu, dikutip dari Tribunnews.

Sabrina mengatakan, sempat ada pemberitahuan bahwa Tunjungan Plaza 5 kebakaran. Akibatnya, pengunjung panik dan berhamburan keluar.

“Jadi semua pengunjung panik dari atas ke bawah, karena pengunjungnya dari TP 5 ke TP 2 itu kan searah ya, jadi berbondong-bondong,” ucapnya.

Pengunjung lainnya, Ardianto, juga mengaku mendengar alarm sewaktu sedang berbuka puasa di Tunjungan Plaza 6.

"Saat tadi saya sedang asyik berbuka puasa di TP 6, tiba-tiba saja alarm mal berbunyi dengan keras dan nyaring. Jadi langsung aja saya panik untuk lari," ungkapnya.

Sedangkan, seorang sales kosmetik yang sedang bekerja di mal tersebut, Anisa Purnama, mengaku sempat panik karena ada asap di dalam mal seiring bersamaan bunyi alarm.

"Panik, Mas. Langsung lari saya," tuturnya.

Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi mengatakan, gedung Tunjungan Plaza 5 saat ini ditutup untuk kepentingan kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Ini sementara kita tutup dulu, khusus di TP 5 saja. Walaupun api diduga hanya di satu lantai, tapi pemadaman semalam banyak kucuran air ke lantai bawah," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (14/4/2022).

Sementara itu, sebanyak tujuh personel Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Surabaya diterjunkan di lokasi kebakaran.

Kepala Bidang Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya Kombes Pol Sodik Pratomo menuturkan, petugas bertugas mencari dua hal, yaitu titik pertama kemunculan api dan barang bukti (BB) pendukung terjadinya kebakaran.

"Pagi ini tugas labfor ada dua, pertama menentukan lokasi api pertama kebakaran. Tersulut api pertama di mana. Setelah ketemu, nanti kita mencari barang bukti yang mendukung untuk terjadinya kebakaran," paparnya.

Karena area yang luas, Sodik membagi anggotanya ke dalam dua tim.

"Kita belum bisa lihat ya, saya baru sampai. Karena ini luas sekali, nanti ada yang bertanggung jawab mencari BB, ada yang menyusuri lokasinya dulu. Nah dari sisa kebakaran, kita bisa membaca rambatan api dari mana," terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor: Priska Sari Pratiwi, Dheri Agriesta), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/14/160000178/detik-detik-tunjungan-plaza-kebakaran-pengunjung-yang-sedang-buka-puasa

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com