Salin Artikel

Saat Tunjungan Plaza Surabaya Terbakar...

Titik api diperkirakan muncul sekitar pukul 17.40 WIB dan berasal dari TP 5.

Pengunjung panik dan berdesakan turun

Salah seorang saksi yang juga merupakan pengunjung mal, Sabrina menjelaskan, kebakaran terjadi di sekitar jam buka puasa.

Saat itu pun, Sabrina dan teman-temannya sedang berbuka puasa bersama di lantai UG Tunjungan Plaza.

Mulanya Sabrina dan pengunjung lainnya tidak mengetahui api melalap salah satu mal besar di Surabaya tersebut.

"Kami tidak tahu kalau ada kebakaran. Saat kebakaran kami sedang buka puasa di dalam. Di sini enggak ada pemberitahuan soal adanya kebakaran, jadi kami teruskan (berbuka)," kata Sabrina kepada wartawan, Rabu.

Namun setelah itu, terdengar bunyi alarm hingga pengunjung panik begitu mereka mengetahui adanya kebakaran.

Mereka kebingungan dan berdesak-desakan turun menggunakan eskalator karena cemas api yang muncul dari bagian atas gedung merembet ke bawah.

Menurutnya, banyak pula pengunjung yang sempat terjebak di dalam mal.

"Jadi tadi pada banyak yang saling berebut untuk keluar dan menyelamatkan diri. Bahkan, ada beberapa pengunjung yang belum sempat bayar pesanan (makannya)," imbuhnya.

"Saat ini ada 10 unit mobil PMK ditambah dengan 3 unit Bronto Skylift diterjunkan di lokasi," kata Petugas Command Center 112 Surabaya Awang Dhenny kepada wartawan, Rabu.

Sementara itu, Direktur Marketing Pakuwon Group, pengelola Tunjungan Plaza, Sutandi Purnomosidi mengemukakan, pihaknya kini sedang melakukan investigasi internal terkait penyebab kebakaran.

"Penyebabnya masih diinvestigasi," katanya.

Hanya saja, titik api diketahui berasal dari TP5.

"Pusat kebakaran dari TP 5 tapi sekarang sudah padam," katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut mengecek lokasi kebakaran mal Tunjungan Plaza Surabaya.

Berseragam pemadam kebakaran, Eri naik ke lantai 12 menggunakan alat mobil pemadam kebakaran.

Eri menjelaskan, tidak ada kerusakan di lantai tersebut.

Kerusakan justru ditemukan di lantai 5. Lantaran hal tersebut, Eri menduga api berasal dari dapur tenant makanan.

"Tadi kita masuk ke lantai 12 itu, tidak ada kerusakan di sana. Kami langsung dobrak masuk ke dalam dan turun ke bawah. Jadi kita enggak menemukan kerusakan. Pas nyampai lantai 5, baunya dan asapnya sangat pekat di sana," kata Eri Cahyadi kepada wartawan di depan gedung mal Tunjungan Plaza 5 Surabaya, Rabu malam.

"Sesampai lantai 6 asapnya sangat pekat di lantai 4 dan 5. Jadi kemungkinan itu terjadi di tempat makan yang di awal tadi. Ini anggota kami masih ada di dalam di lantai 4 untuk pembasahan. Semoga api ini segera ditemukan titiknya," terangnya.

Dia memastikan tidak ada korban dari peristiwa kebakaran itu.

"Terkait penyebab ini kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan nanti seperti apa. Yang jelas kami akan profesional dengan asas tidak mengganggu aktivitas ekonomi di mal ini," ucap Yusep kepada wartawan seusai melakukan penyisiran di dalam mal, Rabu (13/3/2022).

Yusep sempat masuk ke dalam mal untuk menyisir lokasi kebakaran.

Namun dia kembali turun karena kondisi asap yang masih sangat pekat.

Yusep langsung meminta laporan dari pihak manajemen Tunjungan Plaza terkait keselamatan pengunjung.

"Pak Wali Kota sudah sampaikan tidak ada korban dan alhamdulillah terus bisa ditangani. Dan, saat ini dalam proses memastikan tidak ada perkembangan api lagi," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Andi Hartik, Priska Sari Pratiwi, Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/14/052641178/saat-tunjungan-plaza-surabaya-terbakar

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com