Salin Artikel

22 Bulan Tangani Ratusan Pasien Covid-19 di Jatim, RS Lapangan Indrapura Resmi Ditutup

Ada beberapa pertimbangan yang digunakan Khofifah untuk mengeluarkan keputusan tersebut. Salah satunya, semakin menurun dan terkendalinya kasus Covid-19 termasuk varian Omicron.

Kemudian, pertimbangan efisiensi anggaran serta akan berakhirnya masa pinjam pakai tanah dan bangunan milik Kemenkes tersebut. Apalagi di lahan itu akan segera dibangun rumah sakit pusat otak, jantung, dan kanker.

Dengan pertimbangan itu, operasional Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) Surabaya, resmi ditutup.

Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (PPKPC-RSLKI) Radian Jadid mengatakan, relawan pendamping di RSLI telah menerima surat keputusan tersebut pada Senin (11/4/2022).

"Dalam surat tersebut diputuskan bahwa RSLKI yang beralamat di Jalan Indrapura, Surabaya, resmi ditutup, dan tanah serta bangunannya dikembalikan ke Kemenkes sesuai akad pinjam pakai barang milik negara," kata Jadid di Surabaya, Rabu (14/4/2022).

Sedangkan semua aset RSLI yang merupakan milik Pemprov Jatim akan digunakan sesuai ketentuan perundang-undangan. Semua sumber daya manusia yang ditugaskan sebagai sukarelawan dapat dikembalikan untuk bertugas kembali di instansi masing-masing.

Jadid menyampaikan, keputusan Khofifah sudah tepat dan dapat menjadi kepastian hukum atas status RSLKI, setelah sempat tanpa pasien, hibernasi hingga vakum dalam beberapa bulan terakhir.

Menurutnya, status RS Lapangan memang didesain untuk kedaruratan dan bersifat sementara. Sehingga, berjalan untuk waktu tertentu saja.

"Dengan SK tersebut maka jelaslah bahwa seluruh operasional dan segala hal yang terkait tugas, wewenang dan tanggung jawab seluruh personel di lingkungan RSLKI dalam menangani Covid-19 telah selesai dan sudah saatnya relawan pendamping undur diri," tutur dia.

Jadid menyatakan, operasional RSLI selama 22 bulan bukan waktu yang singkat untuk kebersamaan dan gotong royong para relawan kemanusiaan yang tergabung dalam RSLKI.

Semua personel, baik dokter, perawat, apoteker, analis medis, admin, sarana dan prasarana, relawan pendamping, CS, satpam dan personel lainnya, dibantu berbagai pihak, telah bekerja maksimal mendedikasikan diri untuk berperan dalam penanggulangan Covid-19, khususnya di Jawa Timur.

Untuk itu atas nama relawan pendamping, Jadid menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur, Panglima Kogabwilhan II, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, BPBD Jawa Timur.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Penanggung Jawab RSLKI 2020-2021 Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara dan Penanggung Jawab RSLKI 2021-2022 Laksamana Pertama TNI dr Ahmad Samsulhadi.

"Beliau-beliau telah memberikan banyak fasilitas dan dukungan luar biasa sehingga relawan pendamping dapat melaksanakan tugas kemanusiaan dalam rangka membantu mengatasi pandemi Covid-19," kata Jadid.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada awak media.

"Terima kasih kepada para jurnalis dan kawan-kawan media yang sungguh luar bisa membantu kami memberitakan progres dan capaian RSLKI serta tiada henti membantu mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19," imbuh Jadid.

Dokter Ahli Gizi RSUD dr Soetomo yang juga bagian personel RSLI, Nono Tri Nugroho juga menyampaikan terima kasih atas pengalaman luar biasa selama di RSLI.

Nono bersama timnya telah berperan besar dalam penyiapan dan pengaturan menu bagi pasien RSLI. Sehingga dengan dukungan dan pemenuhan asupan gizi yang disajikan, berkontribusi besar dalam proses peningkatan imunitas dan penyembuhan pasien Covid-19.

Ia mengaku sangat bersyukur telah mendapatkan kesempatan turut serta dalam tim RSLI.

"Kenang, kenangan, terkenang. Matur sembah nuwun dalem aturakeun Ka Gusti Allah nu welas asih juga seluruh kepada seluruh tim yang luar biasa atas kesempatan berbakti pada negeri," ungkap Nono.

Meski RSLI sudah ditutup, para relawan yang tergabung dalam Task Force Kemanusiaan Kantin ITS (TFKKITS) ini masih melanjutkan kegiatan pendampingan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan (RSDLB). 

Pemprov Jatim tidak langsung menutup seluruh RS Lapangan. RSDL Bangkalan sampai saat ini masih aktif dan difungsikan untuk menampung pasien Covid-19.

Radian Jadid masih memimpin timnya menjalankan program pendampingan di PPKPC-RSDLB.

Ia juga berharap keberadaan RS Lapangan termasuk RSDLB segera berakhir dengan terkendalinya Covid-19 di Indonesia, apalagi saat ini sudah besiap untuk menuju endemi.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/13/131343178/22-bulan-tangani-ratusan-pasien-covid-19-di-jatim-rs-lapangan-indrapura

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com