Mahasiswa Kedokteran yang Tewas di Pasuruan Dimakamkan di Blitar

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sanankulon AKP Agus Budi mengatakan, petugas Babinkamtibmas dan personel patroli datang ke lokasi pemakaman sekitar pukul 01.30 WIB untuk melakukan pengamanan.

Agus menjelaskan, tidak ada perintah khusus untuk pengamanan pemakaman BPL baik dari Kepolisian Resor Blitar Kota ataupun dari Resor Pasuruan karena dugaan kuat BPL sebagai korban pembunuhan.

"Babinkamtibmas hadir karena memang selama ini jika ada warga yang meninggal pasti berupaya hadir sebagai wujud kerukunan warga desa," kata dia.

Dihadiri keluarga

Agus mengemukakan, jenazah mahasiswa kedokteran di Malang itu tiba dengan menggunakan mobil ambulans.

"Jadi kami tidak melihat kondisi jenazah karena berada di dalam peti mati," kata dia.

Kata Agus, proses pemakaman berlangsung cukup cepat dan lancar dengan dihadiri warga setempat, sanak saudara dan kerabat.

"Ayahnya seorang dokter," kata Agus.

Rumah kedua

Menurut Agus, kedua orang tua BPL sebenarnya bekerja dan berdomisili di Kepatihan, Tulungagung. Namun mereka memilih memakamkan jenazah BPL di Desa Bendosari, sebab keluarga juga memiliki rumah di sana.

"Setahu kami karena kedua orangtua almarhum memiliki rumah di Bendosari. Jadi mereka memiliki beberapa rumah termasuk di Bendosari," kata dia.

Agus membenarkan adanya informasi bahwa salah satu dari kedua orangtuanya berasal dari Bendosari.

"Ada yang mengatakan keluarga besarnya berasal dari Bendosari sehingga dimakamkan di Bendosari," ujarnya.

Rumah kedua orang tua BPL di Bendosari, kata Agus, jarang ditempati keluarga dan lebih banyak dihuni oleh pekerja yang bertugas merawat tanaman.

Sebelumnya diberitakan seorang mahasiswa berinisial BPL ditemukan tewas di semak-semak di Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (12/4/2022) setelah sempat tak ada kabar selama beberapa hari.

Saat ditemukan, BPL dalam kondisi mengenaskan.