Salin Artikel

Demo 11 April, Massa Rusak Kawat Pembatas hingga Pagar Kantor DPRD Sumenep

Berdasarkan pantauan Kompas.com, awalnya massa aksi berkumpul dan memadati Taman Adipura Sumenep.

Mereka kemudian bergerak ke kantor DPRD Sumenep dengan membawa poster berisi kritik terhadap pemerintah atas sejumlah isu seperti wacana jabatan presiden tiga periode.

Aksi demonstrasi awalnya berjalan lancar, orator dari masing-masing perwakilan menyampaikan aspirasinya di depan Gedung DPRD Sumenep.

Namun, karena tak ditemui oleh anggota dewan, massa aksi mulai mencoba masuk halaman kantor DPRD.

Tak lama berselang, massa aksi kompak menarik pagar besi dan gerbang Kantor DPRD Sumenep hingga roboh.

Aparat kepolisian akhirnya memberikan izin mahasiswa untuk masuk ke halaman kantor DPRD Sumenep dengan tertib.

Koordinator aksi, Abdul Mahmud mengatakan, aksi demontrasi yang digelar di depan Kantor DPRD Sumenep merupakan protes Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sumenep terhadap sejumlah isu yang salah satunya wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.

"Wacana penundaan pemilu atau pun perpanjangan masa jabatan presiden yang liar ini menjadi teror bagi masyarakat luas," kata Mahmud, Senin.

Selain wacana penundaan atau perpanjang masa jabatan presiden, peserta aksi juga menyoroti Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax yang resmi naik dari Rp 9000 menjadi Rp 12.500 per liter.

Menurutnya, kenaikan harga BBM itu tak memihak kepada masyarakat.

"Sekali pun kenaikan BBM hanya terjadi pada jenis Pertamax dengan konsumen kelas menengah ke atas, namun disparitas harga yang terlalu jauh memicu perubahan perilaku konsumen dan beralih menjadi konsumen Pertalite," kata dia.

Selain dua tuntutan itu, peserta aksi juga menolak Kenaikan PPN dan menolak kenaikan harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/11/191545278/demo-11-april-massa-rusak-kawat-pembatas-hingga-pagar-kantor-dprd-sumenep

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke