Salin Artikel

Demo di Bangkalan Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Luka Terkena Pukulan Polisi

Sejumlah mahasiswa pun terluka akibat terkena pukulan tongkat aparat kepolisian. 

Insiden itu bermula ketika massa mahasiswa mulai memanas akibat orasi dan tuntutannya tak kunjung direspons oleh pihak DPRD Bangkalan. 

Aksi saling dorong kemudian terjadi antara mahasiswa dan petugas kepolisian yang membawa tongkat. 

Pukulan dari polisi yang berjaga pun tak terhindarkan. Sejumlah mahasiswa terluka hingga berdarah. 

Tindakan kepolisian itu terekam dalam video yang viral di media sosial dan WhatsApp. 

Kapolres minta maaf

Atas tindakan represif tersebut, Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino meminta maaf.

Ia mempersilakan kepada korban jika ingin melaporkan peristiwa tersebut. 

"Kami minta maaf atas tindakan tersebut, silakan korban pemukulan melaporkan ke Polres Bangkalan. Kami akan bertanggung jawab jika memang terbukti melakukan tindakan yang melanggar hukum," kata Alith.

Di sisi lain, menurut Alith, kericuhan yang terjadi di depan gedung DPRD itu di luar kendali.  Sebab, kondisi yang memanas di lapangan terjadi di luar dugaan.

"Kami sama-sama menyadari kondisi tadi memang memanas, sehingga anggota secara manusiawi bisa terpancing emosi tidak terhindarkan," tambahnya.

Sementara itu Koordinator Aksi Abdul Wahed menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakuan aparat kepolisian. 

Wahed menuturkan, aksi menyampaikan pendapat di muka umum sejatinya dilindungi UU. 

"Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi ke kantor DPRD namun tak ada satu pun anggota dewan yang keluar, bahkan aparat menggunakan kekerasan saat melakukan penjagaan," ujar Wahed. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/11/182424578/demo-di-bangkalan-ricuh-sejumlah-mahasiswa-luka-terkena-pukulan-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke