Salin Artikel

Pengakuan Anggota Geng Motor yang Aniaya Warga di Jombang: Karena Ikut Teman-teman

Aksi pengeroyokan yang dilakukan AD dan teman-temannya itu sempat viral di media sosial.

Polisi menyebut, AD merupakan residivis kasus serupa di Kabupaten Nganjuk, sekitar setahun lalu. AD pun disebut baru saja bebas dari penjara.

Saat dihadirkan polisi, AD mengaku kapok dengan perbuatannya. Ia melakukan penganiayaan di Jalan Raya Cukir-Mojowarno itu karena mengikuti teman-teman.

“(Melakukan penganiayaan) Karena ikut teman-teman. Kapok (ditangkap lagi),” kata AD di Mapolres Jombang, Jumat (8/4/2022).

AD menyebut, sejumlah peserta konvoi lainnya juga ikut menganiaya M Sholahuddin Akbar, mahasiswa Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng, Jombang, malam itu.

“(Yang ikut memukul) banyak, teman-teman saya banyak yang ikut. Teman-teman saya turun semua,” ujar AD.

Menurutnya, aksi pengeroyokan itu tak direncanakan. Mereka tiba-tiba turun dan memukuli mahasiswa tersebut tanpa ada yang memerintah.

Baru bebas dari penjara

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha menyebutkan, AD merupakan residivis kasus serupa yang divonis 11 bulan penjara sekitar setahun lalu.

AD pun disebut baru keluar dari penjara.

"Yang bersangkutan ini residivis, kasusnya serupa di Nganjuk. Vonis 11 bulan dan baru keluar," kata Giadi, di Mapolres Jombang.


AD ditangkap setelah video penganiayaan terhadap M Sholahuddin Akbar viral di media sosial.

AD dan rekannya diduga mengeroyok mahasiswa Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng itu karena sentimen anggota perguruan silat.

Menurut Giadi, sebelum berkonvoi, AD dan teman-temannya sempat menggelar pertemuan dengan beberapa kelompok perguruan silat dari Jombang, Nganjuk, dan Lamongan.

Peserta konvoi tersebut diperkirakan mencapai 100 orang. Selain menganiaya pengendara motor, mereka juga merusak spion salah satu mobil yang berpapasan saat konvoi.

“Tetapi dari peserta konvoi yang jumlahnya 50 hingga 100 orang, yang warga Jombang hanya enam orang. Kebanyakan dari luar kota, antara lain dari Lamongan, sebagian lainnya dari Nganjuk,” ungkap Giadi.

Giadi menegaskan, polisi sedang memburu terduga pelaku penganiayaan lainnya. Saat ini, polisi telah mengantongi identitas terduga pelaku.

“Kami pastikan ada tersangka lain, kami masih melakukan pengejaran dan kami sudah kantongi identitasnya,” ujar Giadi.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Jombang, Jawa Timur, meringkus salah satu anggota geng motor yang berulah dan mengeroyok seorang warga.

Aksi pengeroyokan kawanan pengendara motor kepada seorang warga yang berpapasan di ruas jalan Cukir-Mojowarno, sempat viral di media sosial pekan lalu.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha, ulah para remaja saat konvoi tersebut bertujuan untuk menunjukkan eksistensi kelompok mereka.

“Tujuan mereka hanyalah untuk menunjukan eksistensi, bahwa mereka bisa melakukan konvoi secara arogan dan bisa menutup jalan. (Eksistensi) Itu ditujukan kepada anak muda lainnya," ungkap dia.

(KOMPAS.com/Kontributor Jombang, M Syafi'i)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/09/042000078/pengakuan-anggota-geng-motor-yang-aniaya-warga-di-jombang--karena-ikut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke