Salin Artikel

Awal Ramadhan, Harga Daging Ayam di Sumenep Naik Jadi Rp 42.000 Per Kilogram

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kenaikan harga daging ayam mulai terjadi di sejumlah pasar tradisional salah satunya di Pasar Prenduan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.

Salah satu warga bernama Siti Aminah (36) yang berbelanja di pasar itu mengeluhkan naiknya harga daging ayam tersebut.

Padahal, kata dia, harga daging ayam sebelum Ramadhan masih relatif stabil.

"Padahal minggu lalu masih sekitar Rp 38.000, sekarang sudah naik di atas Rp 40.000. Sekarang semua serba mahal," kata Siti kepada Kompas.com di Pasar Prenduan, Selasa (5/4/2022).

Siti mengaku, naiknya harga daging ayam di daerahnya tak hanya dikeluhkan oleh warga yang kebutuhannya untuk rumah tangga.

Sejumlah pedagang makanan pun juga mengeluhkan hal serupa.

"Tetangga saya jualan sate ayam, sekarang juga ngeluh daging ayam mahal. Harapannya sih (harga daging ayam) bisa kembali normal seperti sebelum puasa," tuturnya.

Sementara itu, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Prenduan bernama Badrul mengaku kenaikan harga dipengaruhi tingkat kebutuhan warga yang semakin meningkat.

Selain itu, kaya lanjut dia, banyak dari peternak ayam melakukan pengurangan produksi imbas bibit dan pakan ayam yang harganya semakin mahal.

Para pedagang kemudian harus mengambil stok daging ayam dari luar Sumenep, seperti Surabaya.

"Stok daging ayamnya memang langka, banyak peternak mengurangi produksi karena biaya pakan mahal. Jadi kami pedagang menyesuaikan," kata dia.

Kendati begitu, Badrul mengaku harga Rp 42.000 itu masih relatif murah jika dibandingkan dengan daerah lain di Madura seperti Kabupaten Pamekasan.

"Di sini sudah murah, di (Kabupaten) Pamekasan itu saya dapat info dari sesama penjual sudah naik jadi Rp 50.000," kata Badrul.

Tingginya harga daging ayam tak hanya terjadi di Pasar Prenduan. Di pasar lainnya seperti Pasar Anom Baru Sumenep juga terjadi hal serupa.

Harga daging ayam broiler di Pasar Anom Baru Sumenep juga tembus Rp 42.000 per kilogram.

Sementara untuk harga daging ayam kampung justru stabil Rp 80.000 per kilogram dan harga daging sapi Rp 120.000 per kilogram.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi UMKM dan Perindag Kabupaten Sumenep Noer Lisal Anbiyah mengatakan naiknya harga daging ayam di Sumenep dipengaruhi kebutuhan warga yang terus meningkat.

"Karena kebutuhan meningkat dan hukum pasar berlaku," kata dia.

Di tengah tingginya harga daging ayam itu, Lisal mengaku pihaknya akan terus memantau ketersediaan stok untuk mencegah harga terus melambung tinggi.

"Kita terus memantau harga pasar dan stok yang ada," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/05/153216478/awal-ramadhan-harga-daging-ayam-di-sumenep-naik-jadi-rp-42000-per-kilogram

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com