Salin Artikel

Kayutangan Heritage Kota Malang Akan Dijadikan sebagai Tempat Ngabuburit

MALANG, KOMPAS.com - Kawasan Kayutangan Heritage di sepanjang Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang, Jawa Timur, direncanakan menjadi tempat ngabuburit bagi masyarakat. Rencananya, akan ada pasar takjil selama Bulan Ramadhan di kawasan itu.

Saat ini, pihak Satlantas Polresta Malang Kota bersama Dinas Perhubungan Kota Malang sedang menyusun pengalihan arus kendaraan di kawasan itu.

Kasat Lantas Polresta Malang Kota Kompol Yoppi Anggi Khrisna mengatakan, rencana pengalihan arus lalu lintas akan sama dengan saat ruas jalan di kawasan Kayutangan Heritage ditutup beberapa waktu lalu.

"Rencananya dua ruas sepanjang Jalan Basuki Rahmat akan dialihkan saat puasa," kata Kompol Yoppi saat dihubungi via Whatsapp pada Minggu (27/3/2022).

Pengendara dari Jalan Semeru hanya bisa lurus menuju ke Jalan Kahuripan begitu sebaliknya, atau berbelok ke kiri menuju utara di Jalan Jenderal Basuki Rahmat.

Kemudian, pengendara dari Jalan Majapahit dan Jalan MGR Sugiyopranoto hanya bisa melintas ke selatan di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, menuju Alun-alun Merdeka Kota Malang.

Sedangkan, pengendara dari Jalan Arif Rahman Hakim menuju ke timur, hanya bisa lurus ke Jalan Merdeka Timur atau berbelok ke kanan menuju Jalan Merdeka Barat.

"Untuk waktunya sore hari, tetapi pastinya pukul berapa sampai jam berapa masih kita koordinasikan (dengan Dishub Kota Malang)," katanya.

Pihaknya akan menerjunkan petugas kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas. Sebab, pengalihan arus itu berpotensi menyebabkan kepadatan kendaraan.

Untuk titik parkir, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepda petugas Dishub Kota Malang.

"Nanti antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, dengan kepolisian sebelum tanggal 2 (April) akan didetailkan bagaimana konsepnya ketika ada UMKM, Pasar Takjil di situ, pengampunya dari Diskopindag," kata Ida.

Ida menyampaikan, nantinya para penjual takjil tidak boleh menggunakan badan jalan ketika berjualan. Karena itu, dibutuhkan penataan.

"Untuk waktunya kemungkinan tidak setiap hari atau Sabtu dan Minggu saja, jadi sebelum maghrib sudah selesai," katanya.

Untuk mencegah kerumunan, Pemkot Malang sudah berkoordinasi dengan pihak Polresta Malang Kota untuk mengingatkan masyarakat supaya tetap taat protokol kesehatan (prokes).

"Untuk mencegah kerumunan, ini juga tergantung pada kesadaran masyarakat, pemerintah sudah berupaya mencoba memfasilitasi maka masyarakat prokesnya harus diperketat," kata Ida.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/27/193808978/kayutangan-heritage-kota-malang-akan-dijadikan-sebagai-tempat-ngabuburit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke