Kronologi Pendaki Gunung Arjuno Hilang hingga Ditemukan Selamat Saat Merintih dari Dalam Jurang

KOMPAS.com - Muhammad Naam Kurniawan berhasil selamat setelah hilang selama empat hari di Gunung Arjuno, Jawa Timur. Ia ditemukan oleh warga dalam kondisi hipotermia.

Pendaki asal Desa Kutorejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur itu dinyatakan hilang pada Minggu (20/3/2022) dan ditemukan pada Rabu (23/3/2022).

Awalnya, Naam berangkat mendaki bersama tiga temannya melalui pintu Purwosari, Kabupaten Pasuruan pada Jumat (18/3/2022) malam. Dua hari kemudian, yakni pada Minggu (20/3/2022), kaki seorang temannya terkilir saat akan turun dari Puncak Arjuno.

Saat itu, Naam berinisiatif turun mencari sinyal untuk mengirim pesan dan meminta bantuan. Namun, Naam tak kunjung kembali. Ia tersesat dan hilang.

Empat hari berselang, yakni pada Rabu (23/3/2022), Naam ditemukan dalam kondisi selamat. Naam ditemukan di Alas Sriti, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, oleh tiga orang warga, yakni Kusnan, Waji dan Suwandi.

Saat ditemukan, korban dalam kodisi hipotermia.

"Betul, korban sudah ditemukan. Sekarang sudah dievakuasi di RS Marsudi Waluyo Malang," ungkap Kapolsek Singosari, Kompol Achmad Robial melalui pesan singkat, Kamis (24/3/2022).

Merintih dari dalam jurang

Salah satu anggota SAR Samudra 888, Subagyo mengatakan, lokasi Naam ditemukan bejarak sekitar 20 kilometer dari lokasi dinyatakan hilang.

"Ia sempat menemukan penunjuk jalan. Tapi kemudian ia sendiri kebingungan hingga terperosok ke dalam jurang sedalam 10 meter," kata Subagyo, Kamis (24/3/2022).

"Jadi saat ditemukan, korban berada dalam jurang sedalam 10 meter itu," sambungnya.

Di dalam jurang itu, Naam merintih minta tolong. Suara iyu didengar oleh tiga orang warga yang hendak melihat air swadaya di Alas Sriti sekitar pukul 16.00 WIB.

Naam langsung dievakuasi ke rumah Waji di Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari. Naam langsung dievakuasi ke RS Marsudi Waluyo di Singosari Malang setelah dilaporkan ke pemerintah desa setempat dan kepolisian.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor: Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi)