Salin Artikel

Tiba-tiba Lompat ke Rel Saat Kereta Akan Lewat, Pengantin Baru di Jombang Tewas

JOMBANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan berusia 19 tahun tewas tertabrak kereta api di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (23/3/2022) malam.

Korban tertabrak KA Bima, kereta malam jurusan Jakarta yang melaju dari arah Surabaya. Lokasi kejadian berada di jalur kereta api KM 78+5 petak jalan Sumobito-Jombang.

Humas PT KAI Daop VII Madiun Ixfan Hendriwintoko mengungkapkan, berdasarkan laporan masinis KA Bima, peristiwa itu terjadi pada pukul 18.12 WIB.

Awalnya, korban berada di dekat jalur kereta. Saat kereta cepat itu melaju, korban tiba-tiba melompat ke jalur kereta yang akan dilintasi KA Bima.

Karena jarak yang terlalu dekat, masinis tidak bisa menghentikan kereta. Tubuh korban terlindas kereta dan mengalami luka berat.

"Masinis sudah membunyikan semboyan 35 (klakson) dan saat jarak KA semakin dekat, tiba-tiba orang tersebut melompat ke jalur KA," kata Ixfan, Jumat (25/3/2022).

Korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Tubuh korban ditemukan di KM 78+8 jalur hilir petak jalan Sumobito-Jombang.

Di sekitar lokasi kejadian, petugas menemukan kartu identitas korban. Selain itu, terdapat sebuah motor di dekat rel kereta yang sebelumnya digunakan korban.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban bernama Siti Makrifah, warga Dusun Bunut, Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.


Korban baru menikah

Kapolsek Jogoroto AKP Darul Huda mengatakan, korban merupakan istri dari M Agus Arifin, warga Dusun Kwadungan, Desa Badas, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.

Pasangan itu baru menikah tiga minggu lalu. Sejak menikah, korban tinggal bersama suaminya.

Darul mengungkapkan, sehari sebelum melompat ke jalur yang akan dilintasi kereta api, korban sempat berpamitan kepada suaminya untuk menjenguk orangtuanya di Kediri.

Korban pergi menggunakan sepeda motor. Motor yang dibawa korban, ditemukan di dekat jalur kereta api.

Ketika dikonfirmasi ke orangtuanya, Darul mengatakan bahwa korban tidak pulang ke rumah orangtuanya.

"Korban pamit ke suaminya untuk menjenguk orangtuanya di Badas (Kediri). Namun menurut orangtuanya, korban tidak pulang," kata Darul.

Dia mengungkapkan, korban juga sempat menghubungi suaminya pada Rabu petang, berselang satu jam sebelum korban melompat ke jalur yang akan dilintasi kereta api.

Darul mengatakan, dari keterangan orangtua dan suaminya, korban tidak memiliki masalah atau keluhan apa-apa.

"Korban tidak ada masalah apa-apa. Korban (sebelumnya) juga biasa-biasa saja," ujar dia.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/25/101932478/tiba-tiba-lompat-ke-rel-saat-kereta-akan-lewat-pengantin-baru-di-jombang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke