Salin Artikel

Mengenal Tradisi Resik Dandang, Dilakukan Warga di Batu untuk Peringati Hari Air Sedunia

Kegiatan itu diawali dengan melakukan tusuk bumi atau menusukkan sejenis pisau peninggalan leluhur setempat ke jalan.

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan resik dandang atau membersihkan tempat penanak nasi.

Pemerhati lingkungan Songgoriti, Mishariadi mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur supaya tidak dilupakan.

Dia menjelaskan, dahulu masyarakat Songgoriti memiliki budaya untuk membersihkan alat pertanian mendekati bulan Ramadhan.

"Di Songgoriti setiap tahun sudah ada kegiatan sedekah bumi dan ngudek jenang setiap Suroan, tetapi kita hidup di dunia ini perlu air maka harus kita lestarikan budaya yang lainnya sehingga tidak hilang. Dulu para petani mencuci alat pertanian seperti arit dan pacul mendekati bulan puasa," kata Mishariadi.

Pembersihan alat pertanian dalam kegiatan itu dilakukan dengan resik dandang.

Kemudian kegiatan tusuk bumi bertujuan untuk meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk masyarakat di kawasan Songgoriti.

Dalam kegiatan itu belasan anak-anak juga ikut diajak.

"Anak-anak kita juga ajak supaya memahami budaya yang ada, kalau tidak kita ajak akan punah," katanya.


Di sisi lain, sebenarnya masyarakat Songgoriti setiap tahunnya tetap melakukan kegiatan membersihkan kali dan sumber air yang ada.

Tujuannya supaya air dapat lancar mengaliri lahan pertanian.

"Membersihkan kali dan sumber ini sudah kita lakukan Senin (21/3/2022) kemarin, ini dilakukan warga Songgoriti setiap tahunnya, kalau dulu menjelang panen atau setelahnya," katanya.

Mishariadi mengatakan, air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia sehingga perlu dihormati.

Kegiatan kebudayaan yang ada, menurutnya, juga sebagai representasi wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati para leluhur.

"Sumber air ini perlu kita lestarikan sehingga jangan sampai dijual ke perusahaan-perusahaan," katanya.

Selain itu, kegiatan budaya tersebut juga bertujuan untuk mengangkat pariwisata Songgoriti yang sempat berjaya hingga dekade tahun 2000-an.

Namun, kata dia, saat ini kondisinya sedang terpuruk karena kalah bersaing dengan tempat wisata lainnya.

"Semoga dengan kegiatan ini, wisata Songgoriti juga bisa kembali berjaya," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/22/164518778/mengenal-tradisi-resik-dandang-dilakukan-warga-di-batu-untuk-peringati-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke